Senin, 06 Februari 2012

Lumut dan Paku



Pada tumbuhan lumut yang terlihat berwarna hijau adalah gametophytnya, sporophytny  di atas gametophytnya. Pada tumbuhan paku yang terlihat sehari-hari adalah sporophytnya. Tugas buat  kelas X F dan G SMA X Ray I Jambi....jelaskan kembali gametogenensis tumbuhan lumut dan paku......postkan di komentar......

8 komentar:

  1. Gametogenesis Tumbuhan Lumut
    Tumbuhan lumut berkembangbiak secara aseksual dan seksual. Umumnya lumut berkembangbiak dengan seksual dengan sel gamet yaitu arkegonium dan anteridium.
    Arkegonium adalah gamet betina dari lumut yang menghasilkan sel telur (ovum ) Arkegonium yang berbentuk seperti botol, ada bagian lebar yang disebut perut dan bagian sempit yang disebut leher. Kedua bagian ini mempunyai dinding yang terdiri atas selapis sel. Dalam bagian perut terdapat satu sel pusat besar, yang siap untuk dibuahi dan akan membelah menjadi sel telur.

    Anteridium adalah gamet jantan dari lumut, menghasilkan sel sperma berflagela. Bentuk anteridium seperti gada/bulat dan dindingnya seperti arkegonium yang terdiri atas selapis sel- sel mandul, di dalamnya terdapat sejumlah sel-sel induk spermatozoid berbentuk spiral pendek yang terdiri atas inti dan dua bulu cambuk.

    Lumut mengalami reproduksi seksual, karena anteridium akan menghasilkan sejumlah gamet jantan berflagela (sel sperma) akan dilepaskan dari anteridium, karena dia hidup di tempat yang basah. Sel sperma ini dapat berenang. Arkegonium akan menghasilkan ovum. Sel sperma (spermatozoid) akan berenang menuju arkegonium dan terjadilah pembuahan.

    Apabila arkegonium telah masak, maka sel telur siap dibuahi dan akan membuka pada ujungnya. Pada bagian sel-sel leher dan perutnya menjadi lendir yang menghasilkan zat-zat tertentu sebagai daya penarik spermatozoid. Jika dibuahi akan menjadi zigot yang tidak akan memerlukan waktu istirahat, tetapi akan terus berkembang menjadi embrio yang diploid kemudian tumbuh menjadi suatu badan kecil yang akan menghasilkan spora yang disebut sporagonium.

    Sporangium ini akan memproduksi spora (4 spora yang berkelompok/tetrade) dengan pembelahan meiosis, kemudian terlepas. Apabila dalam keadaan lingkungan yang cocok sporangium akan terbuka sehingga spora akan terlepas dan jatuh pada tempat yang cocok.

    Spora yang kecil (haploid) akan berkecambah menjadi suatu protalium disebut dengan protonema, bentuknya seperti benang tumbuh memanjang di atas tanah. Protonema ini akan tumbuh menjadi besar, tetapi ada pula yang tetap kecil. Pada protonema ini terdapat kuncup-kuncup yang tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan lumut.

    Gametogenesis Tumbuhan Paku
    Tumbuhan paku pada perkembangbiakannya menunjukkan pergiliran keturunan, yaitu fase sporofit dan fase gametofit.
    Gametofitnya memiliki beberapa perbedaan dengan gametofit lumut, yaitu gametofit pada tumbuhan paku dinamakan dengan protalium tetapi sama-sama bersifat haploid. Protalium ini hanya berumur beberapa minggu saja. Bentuk dari protalium ini seperti jantung, warnanya hijau, dan melekat pada substratnya.
    Protalium ini terdapat pada anteridium yang terdapat pada bagian paling sempit dan arkegonium yang terdapat pada lekukan bagian yang lebar. Jadi, keduanya berada pada sisi bawah protalium di antara rizoidnya.

    Sporofit pada paku sangat berbeda dengan sporofit pada lumut, yaitu jika terjadi pembuahan, maka protalium akan segera binasa, tetapi jika tidak terjadi pembuahan, maka protalium dapat bertahan hidup sampai lama. Sporofit inilah yang akan tumbuh menjadi tumbuhan paku.

    Mula-mula dari spora tumbuh protalium berbentuk benang dan mempunyai rizoid, kemudian terbentuk beberapa sel, fase ini berlangsung hanya pendek/sebentar. Selanjutnya, terjadi pembelahan sel-sel yang terus menerus dan akan menghasilkan suatu protalium yang melekat pada substratnya.

    Pada protalium ini terdapat anteridium dan arkegonium, biasanya terdapat pada sisi yang tidak menghadap sinar matahari, yaitu pada sisi bawah

    Anteridium dan arkegonium melebur dan menghasikan zigot. Lalu terbentuklah sporofit muda, protalium pun mati. Sporofit muda tumbuh menjadi sporofit dewasa ( Inilah wujud dari tumbuhan paku yang kita lihat sehari- hari). Sporofit dewasa memiliki sporangium. Didalam sporangium ada spora yang memiliki protalium.

    Jadi wujud dari tumbuhan paku yang kita lihat sehari- hari adalah sporofit dewasanya saja.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Nama Kelompok :
    - Alva(2)
    - Clara (7)
    - Irene (15)
    - Lidya (17)
    - Marissa (22)
    - Regina (30)

    XG

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Nama Kelompok:
    - Marcella (19)
    - Mari'i (20)
    - Monica (24)
    - Olyvia (26)
    - Putri (28)
    - Sandy (31)
    - Yunita (39)
    - Citra (40)

    BalasHapus
  6. Gametogenesis Tumbuhan Lumut
    Tumbuhan lumut berkembangbiak secara aseksual dan seksual. Umumnya lumut berkembangbiak dengan seksual dengan sel gamet yaitu arkegonium dan anteridium.
    Arkegonium adalah gamet betina dari lumut yang menghasilkan sel telur (ovum ) Arkegonium yang berbentuk seperti botol, ada bagian lebar yang disebut perut dan bagian sempit yang disebut leher. Kedua bagian ini mempunyai dinding yang terdiri atas selapis sel. Dalam bagian perut terdapat satu sel pusat besar, yang siap untuk dibuahi dan akan membelah menjadi sel telur.

    Anteridium adalah gamet jantan dari lumut, menghasilkan sel sperma berflagela. Bentuk anteridium seperti gada/bulat dan dindingnya seperti arkegonium yang terdiri atas selapis sel- sel mandul, di dalamnya terdapat sejumlah sel-sel induk spermatozoid berbentuk spiral pendek yang terdiri atas inti dan dua bulu cambuk.

    Lumut mengalami reproduksi seksual, karena anteridium akan menghasilkan sejumlah gamet jantan berflagela (sel sperma) akan dilepaskan dari anteridium, karena dia hidup di tempat yang basah. Sel sperma ini dapat berenang. Arkegonium akan menghasilkan ovum. Sel sperma (spermatozoid) akan berenang menuju arkegonium dan terjadilah pembuahan.

    Apabila arkegonium telah masak, maka sel telur siap dibuahi dan akan membuka pada ujungnya. Pada bagian sel-sel leher dan perutnya menjadi lendir yang menghasilkan zat-zat tertentu sebagai daya penarik spermatozoid. Jika dibuahi akan menjadi zigot yang tidak akan memerlukan waktu istirahat, tetapi akan terus berkembang menjadi embrio yang diploid kemudian tumbuh menjadi suatu badan kecil yang akan menghasilkan spora yang disebut sporagonium.

    Sporangium ini akan memproduksi spora (4 spora yang berkelompok/tetrade) dengan pembelahan meiosis, kemudian terlepas. Apabila dalam keadaan lingkungan yang cocok sporangium akan terbuka sehingga spora akan terlepas dan jatuh pada tempat yang cocok.

    Spora yang kecil (haploid) akan berkecambah menjadi suatu protalium disebut dengan protonema, bentuknya seperti benang tumbuh memanjang di atas tanah. Protonema ini akan tumbuh menjadi besar, tetapi ada pula yang tetap kecil. Pada protonema ini terdapat kuncup-kuncup yang tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan lumut.

    Gametogenesis Tumbuhan Paku
    Tumbuhan paku pada perkembangbiakannya menunjukkan pergiliran keturunan, yaitu fase sporofit dan fase gametofit.
    Gametofitnya memiliki beberapa perbedaan dengan gametofit lumut, yaitu gametofit pada tumbuhan paku dinamakan dengan protalium tetapi sama-sama bersifat haploid. Protalium ini hanya berumur beberapa minggu saja. Bentuk dari protalium ini seperti jantung, warnanya hijau, dan melekat pada substratnya.
    Protalium ini terdapat pada anteridium yang terdapat pada bagian paling sempit dan arkegonium yang terdapat pada lekukan bagian yang lebar. Jadi, keduanya berada pada sisi bawah protalium di antara rizoidnya.

    Sporofit pada paku sangat berbeda dengan sporofit pada lumut, yaitu jika terjadi pembuahan, maka protalium akan segera binasa, tetapi jika tidak terjadi pembuahan, maka protalium dapat bertahan hidup sampai lama. Sporofit inilah yang akan tumbuh menjadi tumbuhan paku.

    Mula-mula dari spora tumbuh protalium berbentuk benang dan mempunyai rizoid, kemudian terbentuk beberapa sel, fase ini berlangsung hanya pendek/sebentar. Selanjutnya, terjadi pembelahan sel-sel yang terus menerus dan akan menghasilkan suatu protalium yang melekat pada substratnya.

    Pada protalium ini terdapat anteridium dan arkegonium, biasanya terdapat pada sisi yang tidak menghadap sinar matahari, yaitu pada sisi bawah

    Anteridium dan arkegonium melebur dan menghasikan zigot. Lalu terbentuklah sporofit muda, protalium pun mati. Sporofit muda tumbuh menjadi sporofit dewasa ( Inilah wujud dari tumbuhan paku yang kita lihat sehari- hari). Sporofit dewasa memiliki sporangium. Didalam sporangium ada spora yang memiliki protalium.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama Kelompok: XG
      Bayu
      Chrisanty
      Dita
      Elvini
      Marilyn
      Nicki

      Hapus
    2. Gametogenesis Tumbuhan Lumut
      Tumbuhan lumut berkembangbiak secara aseksual dan seksual. Umumnya lumut berkembangbiak dengan seksual dengan sel gamet yaitu arkegonium dan anteridium.
      Arkegonium adalah gamet betina dari lumut yang menghasilkan sel telur (ovum ) Arkegonium yang berbentuk seperti botol, ada bagian lebar yang disebut perut dan bagian sempit yang disebut leher. Kedua bagian ini mempunyai dinding yang terdiri atas selapis sel. Dalam bagian perut terdapat satu sel pusat besar, yang siap untuk dibuahi dan akan membelah menjadi sel telur.

      Anteridium adalah gamet jantan dari lumut, menghasilkan sel sperma berflagela. Bentuk anteridium seperti gada/bulat dan dindingnya seperti arkegonium yang terdiri atas selapis sel- sel mandul, di dalamnya terdapat sejumlah sel-sel induk spermatozoid berbentuk spiral pendek yang terdiri atas inti dan dua bulu cambuk.

      Lumut mengalami reproduksi seksual, karena anteridium akan menghasilkan sejumlah gamet jantan berflagela (sel sperma) akan dilepaskan dari anteridium, karena dia hidup di tempat yang basah. Sel sperma ini dapat berenang. Arkegonium akan menghasilkan ovum. Sel sperma (spermatozoid) akan berenang menuju arkegonium dan terjadilah pembuahan.

      Apabila arkegonium telah masak, maka sel telur siap dibuahi dan akan membuka pada ujungnya. Pada bagian sel-sel leher dan perutnya menjadi lendir yang menghasilkan zat-zat tertentu sebagai daya penarik spermatozoid. Jika dibuahi akan menjadi zigot yang tidak akan memerlukan waktu istirahat, tetapi akan terus berkembang menjadi embrio yang diploid kemudian tumbuh menjadi suatu badan kecil yang akan menghasilkan spora yang disebut sporagonium.

      Sporangium ini akan memproduksi spora (4 spora yang berkelompok/tetrade) dengan pembelahan meiosis, kemudian terlepas. Apabila dalam keadaan lingkungan yang cocok sporangium akan terbuka sehingga spora akan terlepas dan jatuh pada tempat yang cocok.

      Spora yang kecil (haploid) akan berkecambah menjadi suatu protalium disebut dengan protonema, bentuknya seperti benang tumbuh memanjang di atas tanah. Protonema ini akan tumbuh menjadi besar, tetapi ada pula yang tetap kecil. Pada protonema ini terdapat kuncup-kuncup yang tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan lumut.

      Gametogenesis Tumbuhan Paku
      Tumbuhan paku pada perkembangbiakannya menunjukkan pergiliran keturunan, yaitu fase sporofit dan fase gametofit.
      Gametofitnya memiliki beberapa perbedaan dengan gametofit lumut, yaitu gametofit pada tumbuhan paku dinamakan dengan protalium tetapi sama-sama bersifat haploid. Protalium ini hanya berumur beberapa minggu saja. Bentuk dari protalium ini seperti jantung, warnanya hijau, dan melekat pada substratnya.
      Protalium ini terdapat pada anteridium yang terdapat pada bagian paling sempit dan arkegonium yang terdapat pada lekukan bagian yang lebar. Jadi, keduanya berada pada sisi bawah protalium di antara rizoidnya.

      Sporofit pada paku sangat berbeda dengan sporofit pada lumut, yaitu jika terjadi pembuahan, maka protalium akan segera binasa, tetapi jika tidak terjadi pembuahan, maka protalium dapat bertahan hidup sampai lama. Sporofit inilah yang akan tumbuh menjadi tumbuhan paku.

      Mula-mula dari spora tumbuh protalium berbentuk benang dan mempunyai rizoid, kemudian terbentuk beberapa sel, fase ini berlangsung hanya pendek/sebentar. Selanjutnya, terjadi pembelahan sel-sel yang terus menerus dan akan menghasilkan suatu protalium yang melekat pada substratnya.

      Pada protalium ini terdapat anteridium dan arkegonium, biasanya terdapat pada sisi yang tidak menghadap sinar matahari, yaitu pada sisi bawah

      Anteridium dan arkegonium melebur dan menghasikan zigot. Lalu terbentuklah sporofit muda, protalium pun mati. Sporofit muda tumbuh menjadi sporofit dewasa ( Inilah wujud dari tumbuhan paku yang kita lihat sehari- hari). Sporofit dewasa memiliki sporangium. Didalam sporangium ada spora yang memiliki protalium.

      Jadi wujud dari tumbuhan paku yang kita lihat sehari- hari adalah sporofit dewasanya saja.

      Hapus