Anak-anak Selama Ibu ngga Masuk..ada Tugas Nech..Masukkan ke Komentar Blog...Perkelompok..ya..1 kelompok 5 orang...:Pilih salah satu bahasan
1. Crustacea...sumber protein
2. Insecta..pembuat madu
3. Laba laba sang arsitek
4. Kaki seribu penuh misteri
Jumat, 12 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Anggota Kelompok:
BalasHapus-Shirley.H.
-Ira Natasya
-Colleen Tania
-Dani Hartopo
-Shyntia Caroline
Kelas : XC
Crustacea
Crustacea adalah hewan akuatik (air) yang terdapat di air laut dan air tawar.
Ciri-ciri crustacea adalah sebagai berikut:
a. Struktur Tubuh
Tubuh Crustacea bersegmen (beruas) dan terdiri atas sefalotoraks (kepala dan dada menjadi satu) serta abdomen (perut). Bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih lebar, sedangkan posterior (ujung belakang)nya sempit.
Pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu:
1) 2 pasang antenna
2) 1 pasang mandibula, untuk menggigit mangsanya
3) 1 pasang maksilla
4) 1 pasang maksilliped
Maksilla dan maksiliped berfungsi untuk menyaring makanan dan menghantarkan makanan ke mulut. Alat gerak berupa kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen) dan berfungsi untuk berenang, merangkak atau menempel di dasar perairan.
b. Sistem Organ
1) Sistem Pencernaan
Makanan Crustacea berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan. Alat pencernaan berupa mulut terletak pada bagian anterior tubuhnya, sedangkan esophagus, lambung, usus dan anus terletak di bagian posterior. Hewan ini memiliki kelenjar pencernaan atau hati yang terletak di kepala – dada di kedua sisi abdomen. Sisa pencernaan selain dibuang melalui anus, juga dibuang melalui alat eksresi disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala.
2) Sistem Saraf
Susunan saraf Crustacea adalah tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat indera yaitu antena (alat peraba), statocyst (alat keseimbangan) dan mata majemuk (facet) yang bertangkai.
3) Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah Crustacea disebut peredaran darah terbuka. Artinya darah beredar tanpa melalui pembuluh darah. Darah tidak mengandung hemoglobin, melainkan hemosianin yang daya ikatnya terhadap O2 (oksigen) rendah.
4) Sistem Pernafasan
Pada umumnya Crustacea bernafas dengan insang. Kecuali Crustacea yang bertubuh sangat kecil bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya.
5) Alat Reproduksi
Alat reproduksi pada umumnya terpisah, kecuali pada beberapa Crustacea rendah. Alat kelamin betina terdapat pada pasangan kaki ketiga. Sedangkan alat kelamin jantan terdapat pada pasangan kaki kelima. Pembuahan terjadi secara eksternal (di luar tubuh).
Anggota Kelompok:
BalasHapus-Shirley.H.
-Ira Natasya
-Colleen Tania
-Dani Hartopo
-Shyntia Caroline
Kelas : XC
LANJUTAN
Dalam pertumbuhannya, udang mengalami ekdisis atau pergantian kulit. Udang dewasa melakukan ekdisis dua kali setahun, sedangkan udang yang masih muda mengalami ekdisis dua minggu sekali. Selain itu udang mampu melakukan autotomi (pemutusan sebagian anggota tubuhnya). Misalnya: udang akan memutuskan sebagian pangkal kakinya, bila kita menangkap udang pada bagian kakinya. Kemudian kaki tersebut akan tumbuh kembali melalui proses regenerasi.
c. Klasifikasi Crustacea
Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dikelompokkan sebagai berikut:
1) Entomostraca (udang tingkat rendah)
Hewan ini dikelompokkan menjadi empat ordo, yaitu:
a) Branchiopoda
b) Ostracoda
c) Copecoda
d) Cirripedia
2) Malakostraca (udang tingkat tinggi)
Hewan ini dikelompokkan dalam tiga ordo, yaitu:
a) Isopoda
b) Stomatopoda
c) Decapoda
Entomostraca (udang tingkat rendah)
Kelompok Entomostraca umumnya merupakan penyusun zooplankton, adalah melayang-layang di dalam air dan merupakan makanan ikan.
Adapun pembagian ordo yang termasuk Entomostraca antara lain :
a) Branchiopoda
Contoh: Daphnia pulex dan Asellus aquaticus.
Hewan ini sering disebut kutu air dan merupakan salah satu penyusun zooplankton. Pembiakan berlangsung secara parthenogenesis.
b) Ostracoda
Contoh: Cypris candida, Codona suburdana.
Hidup di air tawar dan laut sebagai plankton, tubuh kecil dan dapat bergerak dengan antenna.
c) Copepoda
Contoh: Argulus indicus, Cyclops.
Hidup di air laut dan air tawar, dan
merupakan plankton dan parasit,
segmentasi tubuhnya jelas.
Anggota Kelompok:
BalasHapus-Shirley.H.
-Ira Natasya
-Colleen Tania
-Dani Hartopo
-Shyntia Caroline
Kelas : XC
LANJUTAN
d) Cirripedia
Contoh: Lepas atau Bernakel, Sacculina.
Tubuh dengan kepala dan dada ditutupi karapaks berbentuk cakram dan hidup di laut melekat pada batu atau benda lain.
Cirripedia ada yang bersifat parasit
Cara hidup Cirripedia beraneka ragam. Salah satu diantaranya adalah Bernakel yang terdapat pada dasar kapal, perahu dan tiang-tiang yang terpancang di laut atau mengapung di laut.
Malakostraca (udang tingkat tinggi)
Hewan ini kebanyakan hidup di laut, adapula yang hidup di air tawar. Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks yaitu kepala dan dada yang bersatu serta perut (abdomen). Malakostraca dibagi menjadi 3 ordo, yaitu Isopoda, Stomatopoda dan Decapoda.
a) Isopoda
Tubuh pipih, dorsiventral, berkaki sama.
Contoh:
- Onicus asellus (kutu perahu)
- Limnoria lignorum
Keduanya adalah pengerek kayu.
b) Stomatopoda
Contoh: Squilla empusa (udang belalang).
Hidup di laut, bentuk tubuh mirip belalang sembah dan mempunyai warna yang mencolok. Belakang kepala mempunyai karapaks. Kepala dilengkapi dengan dua segmen anterior yang dapat bergerak, mata dan antenna.
c) Decapoda (si kaki sepuluh)
Yang termasuk ordo ini adalah udang dan ketam. Hewan ini mempunyai sepuluh kaki dan merupakan kelompok udang yang sangat penting peranannya bagi kehidupan manusia. Decapoda banyak digunakan sebagai sumber makanan yang kaya dengan protein. Contohnya adalah udang, kepiting, ketam dan rajungan. Kepala – dada menjadi satu (cephalothorax) yang ditutupi oleh karapaks. Tubuh mempunyai 5 pasang kaki atau sepuluh kaki sehingga disebut juga hewan si kaki sepuluh. Hidup di air tawar, dan beberapa yang hidup di laut.
Beberapa contoh Decapoda berikut uraiannya, yaitu:
- Udang
1. Penacus setiferus (udang windu), hidup di air payau, enak dimakan dan banyak dibudidayakan.
2. Macrobrachium rasenbengi (udang galah), enak dimakan, hidup di air tawar dan payau.
3. Cambarus virilis (udang air tawar)
4. Panulirus versicolor (udang karang), hidup di air laut dan tidak memiliki kaki catut.
5. Palaemon carcinus (udang sotong)
- Ketam
1. Portunus sexdentatus (kepiting)
2. Neptunus peligicus (rajungan) / Pagurus sp.
3. Parathelpusa maculata (yuyu)
4. Scylla serrata (kepiting)
5. Birgus latro (ketam kenari)
d) Peran Crustacea bagi Kehidupan Manusia
Jenis Crustacea yang menguntungkan manusia dalam beberapa hal, antara lain:
1) Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misal udang, lobster dan kepiting.
2) Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan ikan, misal anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.
Sedangkan beberapa Crustacea yang merugikan antara lain:
1) Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.
2) Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda.
3) Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : 1.Edy susanto
BalasHapus2.Erick Sunjaya
3.Cecilia r.
4.Indahsari
Kelas : XD
INSECTA PEMBUAT MADU
Insecta sering disebut serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari kata heksa berarti 6 (enam) dan kata podos berarti kaki. Heksapoda berarti hewan berkaki enam. Diperkirakan jumlah insecta lebih dari 900.000 jenis yang terbagi dalam 25 ordo. Hal ini menunjukkan bahwa banyak sekali variasi dalam kelas insecta baik bentuk maupun sifat dan kebiasaannya.
Ciri-ciri
Tubuh dapat dibedakan dengan jelas antara kepala, dada dan perut.
Kepala dengan:
a.Satu pasang mata facet (majemuk), mata tunggal (ocellus), dan satu pasang antena sebagai alat peraba.
b.Alat mulut yang disesuaikan untuk mengunyah, menghisap, menjilat dan menggigit.
Bagian mulut ini terdiri atas rahang belakang (mandibula), rahang depan (maksila), dan bibir atas (labrum) serta bibir bawah (labium)
Dada ( thorax ) terdiri atas tiga ruas, yaitu :
Prothorax
Mesothorax
Metathorax
Pada segmen terdapat sepasang kaki.
Kaki berubah bentuk disesuaikan dengan fungsinya,yakni :
Kaki untuk menggali ( anjing tanah )
Kaki untuk meloncat ( belalang )
Kaki untuk berenang ( kumbang air )
Kaki untuk pengumpil serbuk sari
Kaki untuk berjalan ( kumbang tanah )
Kaki untuk memegang ( belalang sembah )
Pada setiap mesotoraks (mesothorax) dan metatoraks (metathorax) terdapat dua pasang sayap, tetapi ada pula yang tidak memiliki sayap.
Perut (abdomen) memiliki sebelas (11) ruas atau beberapa ruas saja. Pada belalang betina, bagian belakang perut terdapat ovipositor yang berfungsi untuk meletakkan telurnya. Pada segmen pertama terdapat alat pendengaran atau membran tympanum.
Alat pencernaan terdiri atas: mulut, kerongkongan, tembolok, lambung, usus, rektum dan anus.
Sistem saraf tangga tali.
Sistem pernafasan dengan sistem trakhea.
Sistem peredaran darah terbuka.
Alat kelamin terpisah (jantan dan betina), pembuahan internal.
Tempat hidup di air tawar dan darat.
Umumnya serangga mengalami perubahan bentuk (metamorfosis) dari telur sampai dewasa.
Berdasarkan metamorfisnya, serangga dibedakan atas dua kelompok, yaitu:
Hemimetabola
Serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Dalam daur hidupnya Hemimetabola serangga mengalami tahapan perkembangan sebagai berikut:
Telur
Nimfa, ialah serangga muda yang mempunyai sifat dan bentuk sama dengan dewasanya. Dalam fase ini serangga muda mengalami pergantian kulit.
Imago (dewasa), ialah fase yang ditandai telah berkembangnya semua organ tubuh dengan baik, termasuk alat perkembangbiakan serta sayapnya.
Kelompok Hemimetabola meliputi beberapa ordo, antara lain:
-Achyptera atau Isoptera
-Orthoptera (bersayap lurus)
-Odonata
-Hemiptera (bersayap setengah)
-Homoptera (bersayap sama)
Nama : 1.Edy susanto
BalasHapus2.Erick Sunjaya
3.Cecilia r.
4. Indahsari
Kelas : XD
INSECTA PEMBUAT MADU
LANJUTAN
Holometabola.
Serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Tahapan dari daur serangga yang mengalami metamorfosis sempurna adalah telur – larva – pupa – imago. Larva adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa. Pupa adalah kepompong dimana pada saat itu serangga tidak melakukan kegiatan, pada saat itu pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ. Imago adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan.
Kelompok Holometabola ini meliputi 6 ordo, yaitu:
1. Neuroptera (bersayap jala)
2. Lepidoptera (bersayap sisik)
3. Diptera (bersayap sepasang)
4.Coleoptera (bersayap perisai)
5. Siphonopte (bangsa pinjal)
6. Hymenoptera (bersayap selaput)
Peranan Insekta
Insecta yang menguntungkan
Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah sangat membantu para petani karena dapat membantu proses penyerbukan pada bunga.
Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Misal: lebah madu (Apis mellifera).
Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang dapat menghasilkan sutra (contoh: Bombix mori).
Untuk dimakan, misal laron, gangsir dan larva lebah (tempayak) yang dapat diperoleh secara musiman.
Merupakan mata rantai makanan yang amat penting bagi kehidupan.
Insecta yang merugikan
Menularkan beberapa macam bibit penyakit seperti tikus, kolera dan disentri oleh lalat dan kecoak.
Merusak tanaman budidaya manusia, misal: belalang, kumbang kelapa, ulat.
Menyebabkan penyakit pada tanaman, misal: Nilapervata lugens (wereng) menyebabkan penyakit virus tungro, belalang (walang sangit) yang mengisap cairan biji padi muda sehingga tanaman padi menjadi puso.
Parasit pada manusia (mengisap darah), misal: nyamuk, kutu kepala dan kutu busuk.
Merusak bahan makanan yang disimpan (tepung kedelai) oleh berbagai Coleoptera, misal: kumbang beras.
Serangga banyak yang hidup parasit pada ternak maupun ikan.
Dapat merusak bahan bangunan, misal: kumbang kayu dan rayap.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama Kelompok :
BalasHapusJesica
Lia S.W
Novrica Puteri
Valentine Setya Darma
Crustacea … Sumber protein
Crustacea sangat cocok dimakan setelah olahraga atau latihan karena merupakan sumber protein yang padat nutrisi dan sangat rendah lemak. Kolesterol yang terkandung dalam udang sangat dibutuhkan untuk keseimbangan homocysteine bagi Anda yang aktif berolahraga, khususnya olah raga angkat beban. Homocysteine pada dasarnya adalah keseimbangan hormon yang dibutuhkan untuk pertumbuhan setiap sel tubuh, terutama sel pada otot.
Crustacea juga mengandung antioksidan yang cukup kuat, yaitu selenium yang dapat
melindungi risiko kebotakan dan kanker. Juga sangat berguna untuk sintesa hormon thyroid, suatu hormon yang jika levelnya sangat rendah bisa menimbulkan obesitas atau pertumbuhan sel yang tidak normal. Udang juga sudah terkenal di dalam pengobatan tradisional cina untuk menambah darah, meningkatkan kesuburan dan kekuatan tulang. Semua ini karena kandungan vitamin B12 dan vitamin D nya tinggi.
Berbagai macam jenis kerang-kerangan (kerang, tiram, remis, kijing) dan udang-udangan (udang, lobster, rajungan, kepiting) adalah binatang yang hidup di perairan darat (tawar) dan laut (asin). Keduanya sama-sama biasa ditangkap dan khusus udang sudah diternakkan sebagai bahan makanan bernutrisi tinggi.
Udang telah diolah menjadi bahan berbagai masakan lezat dan gurih. Bahkan jenis udang besar juga sudah sering digunakan untuk menggantikan lobster yang sama-sama bangsa crustacea. Namun tentunya penyajian berbagai jenis masakan udang juga berpengaruh terhadap kandungan nutrisinya. Jadi udang termasuk dalam sumber protein hewani.
Udang adalah binatang yang hidup di perairan, khususnya sungai maupun laut atau danau. Udang sebagai makanan. Resep-resep masakan menggunakan udang sebagai bahan utama. Sama seperti seafood lainnya, udang kaya akan kalsium dan protein tetapi rendah energi. Makanan yang bahan utamanya udang merupakan sumber kolesterol. Manfaat mengkonsumsi udang udang sangat cocok dimakan setelah latihan karena merupakan sumber protein yang padat nutrisi dan sangat rendah lemak.
Crustacea adalah makanan sumber vitamin larut lemak dan air. Vitamin larut lemak adalah A, D, E, dan K, sedangkan larut air terutama B-kompleks seperti B-1, B-2, B-6 (piridoxin), B-12, dan Niasin.
Padahal, bila tubuh tidak mendapat asupan berbagai vitamin tersebut dapat memperparah
kondisi kurang gizi. Misalnya kurang vitamin A berakibat pada kebutaan, kurang niasin
menyebabkan kulit menderita pellagra (burik dan bersisik)
Makanan laut adalah sumber utama zat gizi mineral seperti zat gizi besi (Fe), iodium
(I), seng (Zn), selenium (Se), kalsium (Ca), fosfor (P), kalium (K), flour (F), dan lain-lain.
Keunikan mineral seafood adalah lebih mudah diserap tubuh dibandingkan dengan makanan
yang berasal dari serealia dan kacang-kacangan.
Mineral Fe berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah dan mencegah anemia. Iodium
(I) menyehatkan kelenjar tiroid, mencegah gangguan akibat kekurangan iodium (GAKY), dan
menyehatkan proses tumbuh-kembang janin hingga usia produktif.
Seng (Zn) adalah mineral esensial yang membantu bekerjanya lebih dari 70 macam enzim,
hormon, dan proses biosintesa dalam tubuh lainnya.
Selenium (Se) berperan sebagai pembantu antioksidan dalam meredam keganasan radikal bebas, penyebab sekitar 50 macampenyakit degeneratif seperti hipertensi, stroke, jantung koroner, dan kanker.
LANJUTAN
BalasHapusNama Kelompok :
Jesica
Lia S.W
Novrica Puteri
Valentine Setya Darma
Daya Serap Rendah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi udang tidak meningkatkan kadar kolesterol darah secara signifikan.
Kandungan Nutrisi Udang
Nilai proteinnya dikategorikan complete protein karena kadar asam amino yang tinggi, berprofil lengkap dan sekitar 85-95 persennya mudah dicerna tubuh. 100 gr udang mentah mengandung 20,3 gr protein atau cukup untuk memenuhi kebutuhan protein harian sebanyak 41 %. Profil asam amino udang (per 100 gr) berturut-turut yang termasuk tinggi adalah asam gulamat (3465 mg), asam aspartat (2100 mg), arginine (1775 mg), lysine (1768 mg), leucine (1612 mg), glycine (1225 mg), isoleucine (985 mg), dan valine (956 mg). Artinya, udang sangat cocok dikonsumsi bagi mereka yang membutuhkan protein untuk membentuk otot.
Kalori energi udang yang sangat rendah (hanya 106 kalori per 100 gr udang) menjadikannya salah satu makanan diet yang sangat baik. Udang juga hanya mengandung sedikit asam lemak jenuh. Bahkan seperti halnya makanan laut lain, kadar asam lemak sehat pada udang justru sangat tinggi yaitu Omega-3 dan Omega-6 masing-masing mencapai 540 mg dan 28 mg per 100 gr udang segar.
Memang kandungan kolsterol udang cukup tinggi yaitu 152 mg per 100 gr udang segar. Namun hampir sama halnya seperti tuna dan makanan laut lain, segala manfaat nutrisi udang akan mengalahkan efek-efek negatifnya. Asam lemak esensial yang dikandung udang mampu meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik) serta menurunkan LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida dalam darah sehingga baik bagi kesehatan kardiovaskular.
Berbagai vitamin baik jenis larut air dan lemak juga sangat tinggi pada udang sehingga sangat baik dikonsumsi. Kandungannya yang tertinggi berturut-turut sesuai dengan persentase kebutuhan harian (daily value) adalah vitamin D (38%), vitamin B12 (19%), Niacin (13%), vitamin E (5%), vitamin B6 (5%), vitamin A (4%), vitamin C (3%), dan lain-lain.
Udang juga mengandung berbagai mineral yang penting bagi tubuh. Seperti yang sudah diketahui, mineral dari bahan makanan laut lebih mudah diserap tubuh dibandingkan yang berasal dari kacang-kacangan dan serealia. Mineral selenium dalam 100 gr udang segar cukup untuk memenuhi 54% kebutuhan harian, disusul fosfor (20%), besi dan tembaga (masing-masing 13%), magnesium (9%), zinc (7%), sodium (6%), potassium dan kalsium (masing-masing 5%), serta berbagai mineral penting lainnya.
LANJUTAN
BalasHapusNama Kelompok :
Jesica
Lia S.W
Novrica Puteri
Valentine Setya Darma
Manfaat Mengkonsumsi Crustacea
Melihat berbagai jenis nutrisi yang dikandung udang pada penjelasan diatas maka tidaklah berlebihan jika beberapa manfaatnya adalah :
1. Menjaga kesehatan kardiovaskular (jantung) karena kandungan asam lemak esensialnya akan menurunkan kolesterol jahat dan mencegah penggumpalan kepingan darah atau ateroskeloris.
2. Memenuhi kebutuhan protein dengan asam amino berprofil lengkap yang mudah diserap tubuh.
3. Sangat cocok untuk menu diet karena kalori energinya yang rendah.
4. Memaksimalkan berbagai fungsi organ-organ vital tubuh karena berbagai kandungan vitaminnya.
5. Sebagai antioksidan yang mampu menjaga kesehatan fungsi kekebalan tubuh, anti radikal bebas penyebab 50 macam penyakit degeneratif dan membantu produksi antibodi dengan kandungan selenium yang sangat tinggi.
6. Membantu bekerjanya lebih dari 70 macam enzim, hormon, dan proses biosintesa dalam tubuh lainnya dengan kandungan zinc-nya.
7. Sangat vital untuk kecerdasan dan pertumbuhan anak dengan tingginya vitamin D, B12 dan Omega 3.
8. Mencegah penyakit darah rendah (anemia) dan berperan dalam pembentukan sel darah merah karena kandungan besi dan zinc-nya yang tinggi.
9. Menjaga kesehatan mata dengen kandungan vitamin A.
10. Menjaga kesehatan kulit dan mencegah penyakit pellagra (kulit burik dan bersisik) dengan kandungan vitamin E (alpha tocopherol) dan niasin yang tinggi.
11. Menjaga kesehatan tulang, gigi dan sendi dengan kandungan vitamin D, kalsium dan potassium yang tinggi
12. Udang merupakan sumber protein yang rendah lemak dan rendah kalori. Meski mengandung kolesterol tinggi, udang tak banyak mengandung lemak jenuh yang biasa dikenal dengan istilah saturated fat.
13. Lemak jenuh ini merupakan jenis lemak yang meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Dalam arti lain, lemak ini berbahaya buat tubuh.
14. Kolesterol dalam udang tidak sama dengan kolesterol darah manusia. Jadi, menurut www.helpwithcooking.com, meski mengandung kolesterol, udang tak banyak mengandung lemak jenuh. Karena itu, tak ada alasan untuk menghindarinya.
15. Udang sebanyak 115 gram mengandung hampir separuh dari kebutuhan protein manusia sehari-hari. Tapi hanya mengandung 112 kalori dan kurang dari 1 gram lemak.
16. Selain itu, udang mengandung banyak asam lemak omega-3 yang baik buat kesehatan karena terbukti mencegah penyakit jantung.
17. Udang juga mengandung banyak vitamin B12, seng, iodine, fosfor, potasium, selenium, dan zat besi yang bagus untuk kesehatan kulit, gigi, dan tulang. Sebaliknya, udang memiliki sedikit kandungan kalsium, magnesium, dan sodium.
18. Untuk rasa terbaik, udang yang segar dan masih hidup adalah pilihan utama. Apalagi yang masih lengkap dengan cangkangnya.
19. Memasak udang juga lebih baik dalam keadaan masih dengan cangkangnya menempel, supaya rasa asli dan kaldunya dapat dipertahankan dalam hasil masakan.
20. Udang yang masih segar biasanya transparan. Udang baru akan berubah warna menjadi merah saat dimasak.
Alergi Udang dan Makanan Laut
Bagi Anda yang mengidap alergi, sebaiknya membatasi makan udang. Apabila susah dihindari maka Anda dapat mengkonsumsi obat-obatan anti-alergi yang aman dikonsumsi. Selain itu dapat juga diperlukan obat-obatan luar berbentuk krim untuk kulit yang terkena reaksi alergi. Alergi makanan laut dapat menimpa meski hanya mencium bau masaakan laut atau berada di sekitar orang yang mengkonsumsinya.
Nama:
BalasHapusAnthon Chandra
Fero Yesilia
Laura Lolita
Yosua Eka
kelas:xd
LABA-LABA: SANG INSINYUR AHLI
Setiap orang telah menjumpai makhluk mungil yang disebut laba-laba berkali-kali dalam hidupnya, baik di rumah, di pedesaan, atau di kebun. Tapi, makhluk kecil ini hanya menarik perhatian serius segelintir orang saja, padahal ia adalah salah satu wujud kesempurnaan ciptaan Allah. Kita perlu mengamati laba-laba ini sedikit lebih dekat untuk melihat kesempurnaan ini.
Benang yang Lebih Kuat dari Baja
Yang pertama kali terlintas dalam benak seseorang ketika berpikir tentang laba-laba adalah jaringnya. Ia merupakan keajaiban desain yang memiliki rancangan tersendiri, beserta perhitungan teknik yang menyertainya. Jika kita memperbesar laba-laba menjadi seukuran manusia, jaring yang dianyamnya akan memiliki tinggi sekitar seratus lima puluh meter. Ini sama tingginya dengan gedung pencakar langit berlantai lima puluh.
Andaikan laba-laba sedemikian besar sehingga mampu membuat jaring dengan lebar lima puluh meter, maka jaring ini akan mampu menghentikan pesawat jumbo jet. Jika demikian, bagaimana laba-laba mampu membuat jaring dengan sifat ini? Agar dapat melakukan hal ini, ia pertama kali harus menggambar rancangannya, persis seperti seorang arsitek. Sebab, struktur arsitektural dengan ukuran dan kekuatan seperti ini, mustahil dilakukan tanpa sebuah perancangan. Setelah rancangan dipersiapkan, laba-laba perlu menghitung seberapa besar beban-beban yang akan menempati posisi-posisi tertentu pada jaring, persis layaknya insinyur konstruksi. Jika tidak, jaring ini pasti akan runtuh.
Jika seseorang mengamati bagaimana laba-laba membangun jaringnya, akan ia temukan sebuah keajaiban yang nyata. Pertama-tama, laba-laba melempar benang yang dipintalnya ke udara, lalu aliran udara ini membawanya ke tempat tertentu di mana ia menempel. Lalu pekerjaan konstruksi dimulai. Perlu satu jam atau lebih untuk menganyam sebuah jaring.
Mulanya, laba-laba menarik benang jenis kuat dan tegang dari titik pusat ke arah luar guna mempersiapkan kerangka jaringnya. Ia lalu menggunakan benang jenis kendor dan lengket untuk membuat lingkaran dari arah luar ke dalam. Dan kini perangkap itu telah siap.
Benang yang digunakan laba-laba sama ajaibnya dengan jaring itu sendiri. Benang laba-laba lima kali lebih kuat dari serat baja dengan ketebalan yang sama. Ia memiliki gaya tegang seratus lima puluh ribu kilogram per meter persegi. Jika seutas tali berdiameter tiga puluh sentimeter terbuat dari benang laba-laba, maka ia akan mampu menahan berat seratus lima puluh mobil.
Ilmuwan menggunakan benang laba-laba sebagai model ketika membuat bahan yang dinamakan Kevlar, yakni bahan pembuatan jaket anti peluru. Peluru berkecepatan seratus lima puluh meter per detik dapat merobek sebagian besar benda yang dikenainya, kecuali barang yang terbuat dari Kevlar. Tetapi, benang laba-laba sepuluh kali lebih kuat daripada kevlar. Benang ini juga lebih tipis dari rambut manusia, lebih ringan dari kapas, tapi lebih kuat dari baja, dan ia diakui sebagai bahan terkuat di dunia.
Baja termasuk material paling kuat yang tersedia bagi manusia yang diproduksi dengan sarana industri berat, menggunakan besi, dan dalam tungku bertemperatur ribuan derajat. Ia didesain khusus agar berdaya tahan tinggi, dan digunakan pada konstruksi lebar, bangunan tinggi, dan jembatan. Laba-laba menghasilkan material yang lima kali lebih kuat dari baja, padahal ia tak memiliki tungku pembakaran dan teknologi apapun. Ia adalah makhluk mungil yang tak mampu berpikir. Sungguh suatu keajaiban bahwa makhluk kecil ini mampu menghasilkan benang yang lebih kokoh dari baja, dan menggunakannya untuk membuat bangunan dengan cara yang sama seperti para arsitek dan insinyur.
LANJUTAN
BalasHapusNama:
Anthon Chandra
Fero Yesilia
Laura Lolita
Yosua Eka
Dinopsis: Sang Ahli Pembuat Perangkap
Orang umumnya berpikir bahwa laba-laba adalah makhluk yang menggunakan jaring untuk menangkap mangsa. Namun, spesies yang disebut Dinopis ini tidak menunggu mangsanya terperangkap dalam jaring, tapi ia membuat perangkap bergerak. Ia membuat benang khusus dengan membuat dua ratus gulungan per menitnya. Ia lalu merangkaikan benang-benang ini dengan mengikuti suatu pola yang cerdas. Dengan cara ini, sebuah perangkap mematikan pun kini telah siap.
Ia menunggu di tempat yang sering dilalui serangga untuk menyergapnya. Matanya yang tajam mampu melihat gerakan paling lemah sekalipun. Ia lalu membungkus mangsanya dalam jerat khusus. Laba-laba menangkap lebih dari satu mangsa dalam semalam, dan menganyam jaring yang berbeda untuk setiap mangsa. Jaring ini sungguh merupakan keajaiban desain. Mangsa yang tertangkap tidak berkesempatan untuk lolos.
Laba-laba Dinopsis yang baru lahir telah mampu menganyam jaring mungil. Bayi laba-laba ini sudah menjadi insinyur semenjak ia lahir ke dunia. Kehadiran sejumlah laba-laba muda di tempat sempit dapat menimbulkan sedikit masalah, namun pada akhirnya, segalanya mulai membaik. Bayi laba-laba ini akan segera meninggalkan induk mereka untuk membangun sarang mereka sendiri.
LANJUTAN
BalasHapusNama:
Anthon Chandra
Fero Yesilia
Laura Lolita
Yosua Eka
Bolas: Sang Ahli Kimia
Metode berburu Bolas adalah satu lagi keajaiban penciptaan. Laba-laba ini menggunakan metode yang unik untuk menarik perhatian mangsanya, yakni ngengat jantan. Ia pun membuat benang yang lebih kuat dari baja dalam tubuhnya. Benang ini terbungkus oleh butiran-butiran lengket.
Ia mengulurkan benangnya dari sebuah pohon layaknya tangkai pancing, melemparkan tali pancing lalu menunggu dengan sabar, persis seperti pemancing. Laba-laba ini memiliki tipuan cerdik untuk menarik perhatian mangsanya. Ngengat betina mengeluarkan hormon feromon untuk menarik ngengat jantan kepadanya. Laba-laba meniru memproduksi aroma ini dan meletakkannya di bagian ujung perangkap.
Ngengat jantan tergoda mendekati perangkap tersebut. Ketika ngengat mendekat, laba-laba segera menggerakkan benang layaknya sebuah jerat. Dengan rangcangan perangkap ini, ia berhasil menangkap mangsanya.
Feromon memiliki formula kimia yang khas, dan hanya ditemukan pada ngengat betina. Kita harus melewati serangkaian tahapan percobaan dalam laboratorium kimia modern jika ingin membuat bahan kimia yang sama.
Jika kita beranggapan bahwa laba-laba menggunakan kecerdasannya sendiri untuk membuat hormon ini, maka ia harus mengikuti tahapan yang sama. Pertama, ia harus mendapatkan ngengat betina dan belajar bagaimana sang betina ini menarik perhatian ngengat jantan. Lalu ia harus mengambil sampel feromon dari ngengat betina. Ia harus mempelajarinya, dan melakukan berbagai uji laboratorium terhadap formula kimia yang ia temukan. Kemudian ia harus melekatkan zat kimia yang dibuatnya pada ujung tali jeratnya. Namun, laba-laba mungil ini tidak memiliki kecerdasan untuk melakukan pekerjaan seperti ini, apalagi keahlian dan laboratorium kimia.
Jadi, bagaimana laba-laba ini mampu meniru membuat feromon, layaknya seorang ahli kimia? Bagaimana ia berpikir untuk menempelkannya diujung benangnya? Pertanyaan-pertanyaan ini menghantarkan kita pada kebenaran yang nyata. Zat kimia feromon, ngengat betina yang memproduksinya dan laba-laba yang menggunakannya untuk berburu, kesemuanya diciptakan oleh Allah. Contoh ini, sekali lagi menunjukkan kesempurnaan ciptaan Allah, Penguasa seluruh alam, dan semua makhluk hidup di dalamnya. Laba-laba muda
Bolas telah mampu membuat tali jeratnya yang pertama kali. Laba-laba ini bahkan lebih kecil dari ujung jari Anda, dan jeratnya lebih kecil dari kepala jarum.
LANJUTAN
BalasHapusNama:
Anthon Chandra
Fero Yesilia
Laura Lolita
Yosua Eka
Trapdoor: Si Ahli Pembuat Sensor
Satu spesies lain yang menggunakan teknik sangat cerdas untuk menangkap mangsanya adalah Trapdoor. Berbeda dengan laba-laba lain yang menggunakan jaring, spesies ini menyerang dari dalam tanah. Mula-mula ia menggali liang dalam tanah, kemudian membuat penutup melingkar untuk sarangnya dengan menggunakan benang dan tanah. Ia menempelkan salah satu tepi penutup ini ke tanah seperti engsel.
Ia merentangkan benang-benang ke arah luar dari sarangnya, lalu menyamarkan benang dan pintu masuk ke sarang dengan tanah atau dedaunan. Sistem ini menjadikannya mampu merasakan getaran paling lemah di luar sarangnya, dan langsung menyergap sumber getaran tersebut.
Perangkap yang telah selesai dibuat, dan telah siap digunakan, sama sekali tersamarkan. Dengan demikian, serangga yang mendekatinya tidak merasa curiga, hingga akhirnya ia menjadi mangsa bagi laba-laba. Tapi, bagaimana laba-laba yang tak mampu berpikir dan bernalar, memiliki ide untuk membuat perangkap, dan kemudian menempatkan sensor sensitif di bagian luarnya. Siapakah yang mengajarinya menyembunyikan sarang dengan menyamarkannya seperti bunga di atas tanah? Dan yang lebih menarik lagi adalah kenyataan bahwa setiap laba-laba yang lahir mengetahui teknik berburu dari jenisnya.
Tak diragukan lagi, ini adalah bukti bahwa laba-laba diberi ilham agar dapat membuat jaring dan membangun perangkap. Dialah Allah, Tuhan Seluruh Alam, yang menciptakan makhluk-makhluk ini dengan perilaku mereka yang mengagumkan, dan mengilhami mereka tentang apa yang mereka kerjakan.
Nama Kelompok:
BalasHapusDebbie Sunovia
Desy
Nadya Agatha Josse
Rebecca Hennita
Kelas : XC
Kaki Seribu Penuh Misteri~~~
Kaki seribu(Julus nomerensis)atau millipede (kelas Diplopoda, sebelumnya juga disebut Chilognatha) adalah artropoda yang memiliki dua pasang kaki per sekmen (kecuali sekmen pertama di belakang kepala, dan sedikit setelahnya yang hanya memiliki satu kaki). Kehidupan
mereka sudah ada sekitar 400 juta tahun yang lalu. Fungsi ekologis kelompok ini di hutan sangat nyata, karena mereka merupakan komponen utama perombak kayu dan dedaunan di lantai hutan, terutama di daerah tropika. Diplopoda tidak memiliki cakar beracun karenanya hewan ini bersifat hebivora atau pemakan sisa organisme. Gerakkan hewan ini lambat dengan kaki yang bergerak seperti gelombang. Bila terganggu hewan ini akan menggulungkan tubuhnya dan pura-pura mati.
Dalam Kelas kaki seribu terdapat empat kelompok utama:
a. luing atau lintibang
Luing mempunyai sungut yang pendek. Kebanyakan luing merupakan hewan vegetarian. Luing dari bangsa Glomerida dan Sphaerotheriida juga acap kali menggulungkan tubuhnya, mempunyai segmen terakhir (segmen anal) yang berukuran besar dan kokoh.
b. kelabang atau lipan
Kelabang mempunyai sungut yang relative panjang. Kelabang hanya mempunyai sepasang kaki pada setiap segmen tubuhnya, dan ada pula yang mempunyai kaki yang relative sangat panjang seperti halnya Scutigera dan kerabatnya. Kelabang merupakan hewan predator dan memburu mangsanya. Untuk tujuan tersebut, mereka mempunai sepasang taji beracun di samping kepalanya. Hanya jenis berukuran besar yang dapat menjadi ancaman karena dapat “menggigit” manusia.
c. Pauropoda dan Symphyla
Mereka merupakan hewan berukuran kecil dan hidup di antara serasah atau dalam kayu yang melapuk.
d. Isopoda
Isopoda dapat dikira sebagai anggota luing. Kutu serbuk dan kutu tasbih termasuk dalam kelompok ini. Anggota Isopoda mempunyai sungut yang panjang dan halus, dan mengarah ke belakang. Isopoda tidak pernah memiliki lebih dari tujuh pasang kaki, sebaliknya luing dewasa selalu mempunyai lebih dari tujuh pasang kaki.
Pada Isopoda selalu dijumpai segmen tubuh bagian belakang yang tidak berkaki. Suatu Isopoda dapat pula menggulung, tetapi sejumlah segmen tubuh akhir umumnya berukuran kecil
Struktur tubuh Kaki Seribu
Kaki seribu memiliki tubuh yang terbagi atas dua bagian, kepala di sebelah depan dan bagian tubuh yang panjang dibelakangnya. Tubuhnya terdiri dari segmen-segmen tubuh berbentuk cincin. Pada hampir setiap segmen tubuh dari kaki seribu dewasa terdapat dua pasang kaki. Segmen tubuh pertama setelah kepala disebut tengkuk (collum) dan tidak berkaki. Tiga segmen berikutnya (segmen 2 hingga 4) mengandung sepasang kaki pada tiap segmennya. Kaki seribu yang belum dewasa sering kali mempunyai segmen terakhir
yang tidak berkaki.
Lanjutan~~~
BalasHapusAlat mulut: kaki seribu hanya memiliki dua pasang alat mulut, mandibula yang
digunakan untuk mengunyah dan suatu keping di sebelah belakang yang disebut gnathochilarium
Organ Tömösváry: Ini adalah organ perasa yang terletak di kepala pada kebanyakan kaki seribu. Organ ini umumnya berbentuk cincin yang agak menonjol, tetapi dapat juga berbentuk ladam atau hanya sekedar berbentuk suatu lubang. Posisinya terletak di bagian belakang dasar sungut. Tidak semua bangsa kaki seribu memiliki organ ini.
Ozopor: Organ ini pada kebanyakan bangsa kaki seribu terdapat pada sejumlah segmen tubuh, yaitu lubang kelenjar yang menghasilkan bau tertentu. Bagian ini agak sulit untuk dilihat. Pada kebanyakan hewan, ozopore terletak di sebelah samping tubuh dan dimulai pada segmen ke enam. Pada sebagian kecil kelompok hewan ini, lubang kelenjar terdapat di sepanjang bagian tengah dorsal.
Paranota: Bagian dorsal setiap segmen cincin ditutupi dengan perisai yang kerat dan disebut tergit.
Pelebaran kearah samping tubuh dinamakan paranota. Kebanyakan kaki seribu memiliki “bintik mata” pada daerah sisi kepala. Mata demikian dapat terdiri dari sejumlah bintik mata yang bersatu membentuk daerah penglihatan.
Sejumlah kaki seribu, misalnya Polydesmida, tidak pernah memiliki bintik mata. Ciri ini digunakan beberapa kali dalam kunci identifikasi. Kaki seribu yang hidup di dalam gua pada beberapa bangsa telah kehilangan alat penglihatan mereka, meskipun kerabatnya yang hidup di permukaan tanah mempunyai daerah penglihatan yang terbentuk dengan baik. Oleh karena itu, kaki seribu yang hidup di dalam gua yang gelap mempunyai kemungkinan tidak teridentifikasi dengan baik dengan kunci identifikasi ini.
Kaki seribu dewasa umumnya mempunyai alat kelamin yang jelas dan dapat dengtan mudah diamati di bawah mikroskop. Alat kelamin tentu terdapat pada kedua jenis kelamin, hanya lebih nyata pada hewan jantan. Kaki yang berubah menjadi alat kelamin umumnya dapat ditemukan di dua bagian, di daerah segmen cincin yang ke tujuh atau
pada bagian ujung tubuhnya, meliputi pasangan kaki yang terakhir. Pasangan kaki yang terakhir umumnya dinamakan telopod. Pasangan kaki ke tujuh yang termodifikasi kadang-kadang tersembunyi pada suatu kantung. Pada kelompok hewan demikian hewan jantan terlihat tidak punya pasangan kaki pada segmen ke tujuh. Pasangan kaki ke tujuh
yang mengalami modifikasi dikenal dengan gonopod. Organ ini sangat penting untuk
mengidentifikasi jenis. Hewan betina mempunyai alat kelamin (kadang-kadang disebut cifopod) dapat ditemukan di sebelah belakang pasangan kaki kedua. Alat kelamin betina jarang sekali digunakan dalam mengidentifikasi jenis.
Kegunaan Kaki Seribu:
Adapun kegunaannya adalah sebagai obat sakit gigi. Ambillah satu ekor diplopoda atau keluwing. Bunuhlah agar tidak menyiksa binatang tersebut. Kemudian panggang diatas penggorengan sampai nanti keluar sedikit minyak dari tubuhnya. Ambillah minyak tersebut dengan kapas yang bersih lalu tempelkan pada gigi yang berlubang atau sakit. Dalam satu atau dua kali terapi.
Anggota Kelompok:
BalasHapus1. Adi Chandra
2. Ari Yanto
3. Frenky
4. Handoko
5. Kevin Depindra Putra
Kelas : XC
Insecta..pembuat madu
Insecta
Serangga (disebut pula Insecta, dibaca "insekta") adalah kelompok utama dari hewan beruas (Arthropoda) yang bertungkai enam (tiga pasang); karena itulah mereka disebut pula Hexapoda (dari bahasa Yunani, berarti "berkaki enam"). Serangga ditemukan di hampir semua lingkungan kecuali di lautan. Kajian mengenai peri kehidupan serangga disebut entomologi.
Lebih dari 800.000 spesies insekta sudah ditemukan. Terdapat 5.000 spesies bangsa capung (Odonata), 20.000 spesies bangsa belalang (Orthoptera), 170.000 spesies bangsa kupu-kupu dan ngengat (Lepidoptera), 120.000 bangsa lalat dan kerabatnya (Diptera), 82.000 spesies bangsa kepik (Hemiptera), 360.000 spesies bangsa kumbang (Coleoptera), dan 110.000 spesies bangsa semut dan lebah (Hymenoptera).
Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi. Fosil-fosilnya dapat dirunut hingga ke masa Ordovicius. Fosil kecoa dan capung raksasa primitif telah ditemukan. Sejumlah anggota Diptera seperti lalat dan nyamuk yang terperangkap pada getah juga ditemukan.
Hewan ini juga merupakan contoh klasik metamorfosis. Setiap serangga mengalami proses perubahan bentuk dari telur hingga ke bentuk dewasa yang siap melakukan reproduksi. Pergantian tahap bentuk tubuh ini seringkali sangat dramatis. Di dalam tiap tahap juga terjadi proses "pergantian kulit" yang biasa disebut proses pelungsungan. Tahap-tahap ini disebut instar. Ordo-ordo serangga seringkali dicirikan oleh tipe metamorfosisnya.
Secara morfologi, tubuh serangga dewasa dapat dibedakan menjadi tiga bagian utama, sementara bentuk pradewasa biasanya menyerupai moyangnya, hewan lunak beruas mirip cacing. Ketiga bagian tubuh serangga dewasa adalah kepala (caput), dada (thorax), dan perut (abdomen).
Serangga berevolusi dari invertebrata seperti cacing tanah (filum anelida) hingga artrophoda, dan kemudian serangga.
Kebanyakan dari hewan yang ditemukan di hutan hujan adalah serangga. Sekitar seperempat dari seluruh spesies hewan yang telah diberi nama dan dideskripsikan oleh ilmuwan adalah kumbang. Hampir 500.000 jenis kumbang diketahui ada.
. Ciri-Ciri Insecta
1). Struktur dan Fungsi Tubuh
Tubuh insecta beruas-ruas, terdiri atas segmen kepala (cephalo), dada (toraks) dan perut (abdomen). Kepala insecta terdiri atas satu segmen yang sebenarnya merupakan persatuan dari enam segmen. Pada bagian kepala terdapat :
Sepasang mata faset (majemuk), yaitu mata yang memiliki beberapa ommatidia (mata tunggal)
Sepasang antena/alat peraba.
Tiga pasang alat mulut, yaitu :
rahang muka
rahang tengah
rahang belakang
Dada (toraks) terdiri dari tiga segmen, yaitu prototoraks, mesotoraks dan metatoraks. Pada bagian dada terdapat tiga pasang kaki yang beruas-ruas. Pada beberapa insecta, di bagian kakinya terdapat keranjang serbuk sari. Pada umumnya insecta mempunyai dua pasang sayap.
Bagian perut (abdomen) terdiri atas ± 11 ruas. Ruas belakang (bagian posterior) berfungsi sebagai alat reproduksi. Pada beberapa insecta betina terdapat alat untuk melepaskan telur yang disebut ovipositor serta kantung tempat menyimpan spermatozoid yang disebut spermateka. Pada segmen pertama terdapat alat pendengaran atau membran tympanum.
Menurut tipe mulutnya, Insecta digolongkan menjadi empat (4) tipe mulut, yaitu :
mulut menggigit dan mengunyah, misalnya jangkrik dan berbagai macam belalang.
mulut menggigit dan menjilat, misalnya berbagai macam lebah.
mulut menusuk dan mengisap, misalnya nyamuk.
mulut mengisap, misalnya kupu-kupu
Bagian mulut ini terdiri atas rahang belakang (mandibula), rahang depan (maksila), dan bibir atas (labrum) serta bibir bawah (labium).
Kaki berubah bentuk disesuaikan dengan fungsinya yakni:
kaki untuk menggali (anjing tanah)
kaki untuk meloncat (belalang)
kaki untuk berenang (kumbang air)
kaki untuk pengumpul serbuk sari
kaki untuk berjalan (kumbang tanah)
kaki untuk memegang (belalang sembah)
lanjutan
BalasHapusB. Klasifikasi Insecta
Serangga dalam perkembangannya menuju dewasa mengalami metamorfosis. Metamorfosis adalah perubahan bentuk serangga mulai dari larva sampai dewasa. Adapula serangga yang selama hidupnya tidak pernah mengalami metamorfosis, misal kutu buku (Episma saccharina). Berdasarkan ada atau tidaknya sayap, Insecta dibedakan menjadi dua (2) subkelas, yaitu Apterygota (tak bersayap) dan Pterygota (bersayap). Berdasarkan metamorfosisnya, serangga dibedakan atas dua kelompok, yaitu: Hemimetabola dan Holometabola.
Hemimetabola
Hemimetabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Dalam daur hidupnya Hemimetabola, serangga mengalami tahapan perkembangan sebagai berikut:
Telur
Nimfa, ialah serangga muda yang mempunyai sifat dan bentuk sama dengan dewasanya. Dalam fase ini serangga muda mengalami pergantian kulit.
Imago (dewasa), ialah fase yang ditandai telah berkembangnya semua organ tubuh dengan baik, termasuk alat perkembangbiakan serta sayapnya.
Kelompok Hemimetabola meliputi beberapa ordo, antara lain:
1. Archyptera atau Isoptera
2. Orthoptera
3. Odonata
4. Hemiptera
5. Homoptera
1. Ordo Archyptera atau Isoptera
Ciri-ciri ordo Archyptera:
Metamorfosis tidak sempurna.
Mempunyai satu pasang sayap yang hampir sama bentuknya. Kedua sayap tipis seperti jaringan.
Tipe mulut menggigit. Contoh: Reticulitermis flavipes (rayap atau anai-anai)
Keterangan:
Pada rayap terjadi polimorfisme, artinya di dalam satu spesies terdapat bermacam-macam bentuk dengan tugas yang berbeda. Rayap hidup berkoloni, dalam koloni ini terjadi pembagian tugas kerja, yaitu:
Ratu, yakni laron (rayap betina fertil). Biasanya tubuh gemuk dan tugasnya adalah bertelur.
Raja, yaitu laron (rayap jantan fertil), tugasnya melestarikan keturunan.
Serdadu, rayap yang bertugas mempertahankan sarang dan koloni dari gangguan hewan lain.
Pekerja, rayap yang bertugas memberi makan ratu dan raja, serta menjaga sarang dari kerusakan. Sifat rayap pekerja dan rayap serdadu bersifat steril.
2. Ordo Orthoptera (serangga bersayap lurus)
Ciri-ciri ordo Orthoptera:
Memiliki satu pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan sempit disebut tegmina. Sayap belakang tipis berupa selaput. Sayap digunakan sebagai penggerak pada waktu terbang, setelah meloncat dengan tungkai belakangnya yang lebih kuat dan besar.
Hewan jantan mengerik dengan menggunakan tungkai belakangnya pada ujung sayap depan, untuk menarik betina atau mengusir saingannya.
Hewan betinanya mempunyai ovipositor pendek dan dapat digunakan untuk meletakkan telur.
Tipe mulutnya menggigit.
Contoh :
lanjutan
BalasHapusBelalang (Dissostura sp)
Belalang ranting (Bactrocoderma aculiferum)
Belalang sembah (Stagmomantis sp)
Kecoak (Blatta orientalis)
Gangsir tanah (Gryllotalpa sp)
Jangkrik (Gryllus sp)
3. Ordo Odonata
Ciri-ciri Ordo Odonata:
Mempunyai dua pasang sayap
Tipe mulut mengunyah
Metamorfosis tidak sempurna
Terdapat sepasang mata majemuk yang besar
Antenanya pendek
Larva hidup di air
Bersifat karnivora
Contohnya :
Capung (Aeshna sp)
Capung besar (Epiophlebia)
4. Ordo Hemiptera (bersayap setengah)
Ciri-ciri Hemiptera :
Mempunyai dua pasang sayap, sepasang tebal dan sepasang lagi seperti selaput.
Tipe mulut menusuk dan mengisap
Metamorfosis tidak sempurna.
Contohnya :
Walang sangit (Leptocorixa acuta)
Kumbang coklat (Podops vermiculata)
Kutu busuk (Eimex lectularius)
Kepinding air (Lethoverus sp)
Holometabola
Holometabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Dalam daur hidupnya Holometabola, serangga mengalami tahapan perkembangan sebagai berikut: telur –> larva (ulat) –> kepompong (pupa) –> hewan dewasa (imago). Larva adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa. Pupa adalah kepompong dimana pada saat itu serangga tidak melakukan kegiatan, pada saat itu pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ. Imago adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan.
Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, kelompok Holometabola ini meliputi 6 ordo, yaitu ordo:
1. Neuroptera
2. Lepidoptera
3. Diptera
4. Coleoptera
5. Siphonoptera
6. Hymenoptera
1. Ordo Neuroptera (serangga bersayap jala)
Ciri serangga ini adalah mulut menggigit, dan mempunyai dua pasang sayap yang urat-uratnya berbentuk seperti jala. Contoh: undur-undur – metamorfosis sempurna (siklus hidupnya: telur, larva,pupa (kepompong), imago)
2. Ordo Lepidoptera (bersayap sisik)
Ciri-ciri ordo Lepidoptera:
Mempunyai 2 pasang sayap yang dilapisi sisik.
Metamorfosis sempurna, yaitu memiliki siklus hidup: telur – larva – kepompong (pupa) – imago
Pupa pada Lepidoptera dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
Pupa mummi: bagian badan kepompong terlihat dari luar
Pupa kokon, bagian tubuh pupa terlindung kokon.
Tipe mulut mengisap dengan alat penghisap berupa belalai yang dapat dijulurkan.
Ordo Lepidoptera dibagi menjadi 2 sub ordo:
lanjutan
BalasHapusa. Sub ordo Rhopalocera (kupu-kupu siang)
Contohnya:
Hama kelapa (Hidari irava)
Hama daun pisang (Erlonata thrax)
Kupu-kupu pastur (Papiliomemnon)
Kupu sirama-rama (Attacus atlas)
b. Sub ordo Heterocera (kupu-kupu malam)
Sering juga disebut ngengat. Hidup aktif pada malam hari. Jika hinggap kedudukan sayap mendatar membentuk otot.
Contohnya:
Ulat tanah (Agrotis ipsilon)
Ulat jengkol (Plusia signata)
Kupu ulat sutra (Bombyx mori)
3. Ordo Diptera (serangga bersayap dua buah/sepasang)
Ciri-ciri ordo Diptera:
Mempunyai sepasang sayap depan, dan satu pasang sayap belakang berubah menjadi alat keseimbangan yang disebut halter.
Mengalami metamorfosis sempurna.
Tipe mulut ada yang menusuk dan mengisap atau menjilat dan mengisap, membentuk alat mulut seperti belalai disebut probosis.
Contohnya:
Lalat (Musca domestica)
Nyamuk biasa (Culex natigans). Larvanya tegak dengan permukaan air, jika hinggap tidak menungging.
Nyamuk Anopheles (vektor penyakit malaria). Larvanya sama rata dengan permukaan air, jika hinggap menungging.
Aedes aegypti (inang virus demam berdarah). Larvanya berkedudukan tegak di permukaan air.
4. Ordo Coleoptera (bersayap perisai)
Ciri-ciri ordo Coleoptera:
Mempunyai dua pasang sayap.
Sayap depan keras, tebal dan mengandung zat tanduk disebut dengan elitra, sayap belakang seperti selaput.
Mengalami metamorfosis sempurna.
Tipe mulut menggigit.
Contoh:
Kumbang kelapa (Orytec rhynoceros) menyerang pucuk kelapa, pakis, sagu, kelapa sawit dan lain-lain.
Kumbang buas air (Dystisticus marginalis)
Kumbang beras (Calandra oryzae)
6. Ordo Hymenoptera (bersayap selaput)
Ciri-ciri ordo Hymenoptera :
Mempunyai dua pasang sayap, tipis seperti selaput.
Tipe mulut menggigit dan menjilat.
Contoh:
Apis indica (lebah madu, biasa dipelihara manusia)
Apis dorsata (lebah madu yang hidup di lubang kayu)
Apis melifera (lebah madu terbesar, biasa disebut lebah gung)
Oecophyla smaragdina (semut rangrang)
Lebah dan semut mempunyai sifat polimorfisme, yaitu adanya beberapa bentuk tubuh khusus sesuai dengan tugas yang diemban dalam suatu kehidupan sosial masyarakatnya. Pembagian tugas dalam masyarakat Hymenoptera adalah sebagai berikut :
Ratu, hewan betina fertil tugasnya bertelur.
Raja, hewan jantan terjadi karena partenogenesis (telur yang tak dibuahi oleh sperma jantan) dan bertugas mengawini ratu. Setelah kawin lebah jantan diusir dari sarang dan kemudian mati. Sementara itu ratu telah menyimpan spermatozoid di dalam spermateka.
Pekerja, adalah betina mandul yang berasal dari telur yang dibuahi sperma. Tugasnya menyediakan makanan, memberi makan larva ratu, membuat sarang dan membersihkan sarang.
lanjutan
BalasHapusC. Peranan Insecta dalam Kehidupan
Seperti halnya hewan-hewan invertebrata lainnya, insecta pun ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan, diantaranya adalah:
Insecta yang menguntungkan :
Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah sangat membantu para petani karena dapat membantu proses penyerbukan pada bunga.
Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Misal: lebah madu (Apis mellifera).
Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang dapat menghasilkan sutra (contoh: Bombix mori).
Untuk dimakan, misal laron, gangsir dan larva lebah (tempayak) yang dapat diperoleh secara musiman.
Merupakan mata rantai makanan yang amat penting bagi kehidupan.
Beberapa Insecta tanah berperan sebagai “traktor alami”.
Beberapa insecta yang merugikan antara lain :
Menularkan beberapa macam bibit penyakit seperti tifus, kolera dan disentri oleh lalat dan kecoak. Penyakit demam berdarah dan malaria di sebarkan oleh nyamuk.
Merusak tanaman budidaya manusia, misal: belalang, kumbang kelapa, ulat.
Menyebabkan penyakit pada tanaman, misal: Nilapervata lugens (wereng) menyebabkan penyakit virus tungro, belalang (walang sangit) yang mengisap cairan biji padi muda sehingga tanaman padi menjadi puso.
Parasit pada manusia (mengisap darah), misal: nyamuk, kutu kepala dan kutu busuk.
Merusak bahan makanan yang disimpan (tepung, kedelai) oleh berbagai Coleoptera, misal: kumbang beras, kepik.
Serangga banyak yang hidup parasit pada ternak maupun ikan.
Dapat merusak bahan bangunan, misal: kumbang kayu dan rayap.
Kerajaan:Animalia
Filum: Arthropoda
Upafilum:Hexapoda
Kelas: Insecta
Serangga berbentuk batang dari Kalimantan ditetapkan sebagai serangga terpanjang di dunia oleh ilmuwan Inggris awal pekan ini. Spesimen tersebut ditemukan oleh warga setempat dan diteliti oleh naturalis amatir Malaysia, Datuk Chan Chew Lun tahun 1989. Menurut Philip Bragg yang secara resmi mengidentifikasi serangga ini di jurnal Zootaxa, spesies ini diberinama Phobaeticus chani, alias “Chan’s megastick”.
Pecahkan Rekor
Paul Brock dari Natural History Museum in London mengatakan bahwa itu adalah jenis serangga terpanjang yang pernah ditemukan selama ini. Pernyataan ini dibenarkan juga oleh Marco Gottardo, pakar etimologi dari Natural History Museum of Ferrara, Italia, dan Aaron T. Dossey, ilmuwan asalUniversity of Florida .
Menyerupai pensil kurus dari bambu, serangga ini memiliki panjang sekitar 22 inchi jika diukur beserta kakinya. Panjang tubuhnya saja sekitar 14 inchi. Panjangnya rubuh serangga tersebut mengalahkan serangga panjang yang pernah dijumpa sebelumnya, Phobaeticus kirbyi, yanh hanya satu inchi.
Serangga panjang ini memiliki kemampuan berkamuflase untuk membela diri. Ia juga mampu menyemprotkan cairan beracun untuk melawan predatornya.
Laba-laba merupakan salah satu binatang yang diberi kemampuan oleh Allah SWT untuk membangun sarangnya dengan potensi yang ada di dalam tubuhnya sendiri. Tubuh laba-laba menghasilkan benang sutera dengan diameter kurang dari seperseribu milimeter. Dalam bukunya ‘Keajaiban pada Laba-laba’, Harun Yahya menginformasikan bahwa benang sutera ini memiliki kekuatan lima kali lebih besar daripada sehelai kabel baja dengan diameter yang sama. Selain itu, benang ini juga memiliki fleksibilitas yang sangat tinggi, yaitu dapat menahan regangan sampai empat kali panjang awalnya. Elastisitas yang demikian besar ini berguna untuk menahan mangsanya secara perlahan, sehingga terhindar dari bahaya putusnya jaring. Keistimewaan lainnya, dengan panjang sekitar 40.000 km (setara dengan panjang keliling bumi), sehelai benang sutera ini bahkan hanya memiliki berat sebesar 320 gram.
BalasHapusDari uraian di atas, terdapat tiga sifat utama yang dimiliki oleh sebuah jaring laba-laba, yaitu kuat, elastis dan ringan. Dari berbagai penelitian yang memakan waktu cukup lama, akhirnya para ahli menyimpulkan bahwa cara pembuatan jaring laba-laba memiliki tingkat kemiripan yang sangat tinggi dengan proses pembuatan serat-serat industri. Lebah mengeraskan benang-benang sutera yang dimilikinya dengan cara mengasamkannya. Serangkaian panjang proses terjadi di dalam tubuh laba-laba, melibatkan berbagai bahan baku dengan sifat yang beragam. Tubuh laba-laba itu sendiri adalah sebuah pabrik yang memproduksi berbagai jenis jaring, sesuai dengan kebutuhan. Di dasar perut laba-laba ditemukan kelenjar-kelenjar sutera yang menghasilkan unsur yang berbeda. Kombinasi unsur-unsur ini pada akhirnya menghasilkan benang-benang sutera yang beragam pula. Selain itu, tubuh laba-laba dilengkapi pula dengan berbagai pompa dan sistem tekanan yang canggih. Dengan segala potensi yang terdapat di dalam tubuhnya itulah, laba-laba memproduksi bahan baku ‘keratin’ menjadi serat yang dikeluarkan melalui cerat-cerat pemintal yang berfungsi sebagai keran. Tekanan semprotan benang dapat diatur dengan keran ini. Dengan cara inilah diameter, daya tahan dan elastisitas benang ditentukan. Jadi, karakteristik benang ditentukan oleh kecepatan dan tekanan saat dikeluarkan, tanpa mengubah susunan kimiawinya.
Setidaknya terdapat tujuh macam benang sutera untuk keperluan yang berbeda-beda, yaitu sutera untuk membentuk jaring dan bingkai, sutera lengket untuk menangkap mangsa, sutera pelekat yang melapisi sutera spiral, serat tambahan untuk memperkuat bingkai, sutera kepompong, sutera pembungkus mangsa, dan sutera pelekat rangka ke struktur pondasi. Berbagai jenis benang yang dihasilkan ini menunjukkan tingkat kecanggihan dan kesempurnaan yang sangat tinggi pada arsitektur sarang laba-laba
yang tadi belum ditulis ama kelompoknya bu..
BalasHapusNama kelompok:
1.Kunarto AK
2.Kevin Kurniawan
3.Martin Oenang
4.Prasetio Wilfandi
XC
Dari segi struktural, jaring laba-laba terdiri dari serangkaian benang-benang bingkai penahan beban, benang-benang spiral penangkap dan benang-benang pengikat yang menyatukan semuanya. Untuk menangkap mangsa dan memerangkapnya, selain memiliki benang-benang spiral yang berlapiskan zat perekat, sarang laba-laba juga dilengkapi dengan tingkat elastisitas yang optimal. Elastisitas yang terlalu tinggi akan mengakibatkan jaring kehilangan bentuk ketika benang-benang menempel karena mangsa yang meronta, sedangkan elastisitas yang terlalu rendah mengakibatkan mangsa yang terbang dan menubruk jaring terpental balik. Selain itu, elastisitas jaring laba-laba juga disesuaikan dengan kecepatan angin dan gerakan-gerakan benda yang dijadikan tempat melengketkan jaring.
Jaring laba-laba merupakan satu kesatuan sistem struktur yang masing-masing bagiannya saling mempengaruhi. Benang-benang pembentuk jaring merupakan benang-benang yang meregang, dan gaya yang bekerja pada struktur adalah gaya tarik. Pada keadaan normal, benang-benang yang teregang biasanya putus karena retakan yang terjadi pada permukaan akan membelah benang dengan cepat. Gaya-gaya yang bekerja di sepanjang serat terpusat pada retakan dan mengakibatkan sobekan ke dalam semakin cepat. Hal yang menarik, adalah pada sarang laba-laba, komposisi bahan yang terdiri dari rantai asam amino dan kristal mencegah peristiwa ini. Kristal-kristal yang tersusun secara teratur dalam benang menyebabkan sobekan-sobekan yang terjadi berbelok-belok dan melemah. Selain itu, laba-laba juga melumuri sebagian jaring yang digunakan menangkap mangsanya dengan cairan khusus. Cara ini kemudian digunakan pula pada kabel-kabel industri yang menahan beban berat, seperti pada jembatan layang dan high-rise building.
Dalam dunia arsitektur, prinsip ini diterapkan dalam bangunan-bangunan yang menggunakan struktur kabel dan tenda. Kelemahan dari struktur yang hanya menahan gaya tarik ini, adalah kurang mampu menahan gaya tekan, terutama gaya tekan yang datang tiba-tiba dan melebihi ambang batas kekuatan bangunan. Karena itu, pada sebagian besar bangunan konvensional, penggunaan baja yang memiliki kekuatan dalam menahan gaya tarik dikombinasikan dengan penggunaan beton yang memiliki kekuatan menahan gaya tekan.
Jaring laba-laba yang sangat kuat menahan gaya tarik itu, dapat dengan mudah rusak apabila mengalami tekanan yang besar atau tiba-tiba. Gangguan-gangguan binatang yang membuatnya tercerabut dari pondasinya membuat jaring kehilangan kemampuannya menahan regangan. Sebagai sebuah struktur, kerusakan pada salah satu bagian sarang laba-laba, misalnya putusnya salah satu benang, mengakibatkan bagian lainnya melemah dan berangsur-angsur putus pula. Hal ini dikarenakan, kemampuan menahan gaya tarik yang jauh berkurang pada keseluruhan struktur.
Kelemahan lainnya adalah, bagian spiral untuk menangkap mangsa dapat dengan mudah rusak karena hujan, debu atau gerakan mangsa yang terperangkap. Karena itu, jaring laba-laba memerlukan pengurusan terus-menerus. Dalam waktu singkat, sebuah jaring laba-laba dapat kehilangan kemampuan untuk menangkap mangsanya. Jaring itu harus dibongkar dan dibangun kembali secara berkala. Cara yang digunakan oleh laba-laba, adalah dengan memakan dan mencerna kembali benang yang dibongkar, kemudian menggunakannya kembali setelah melalui proses pencernaan. Hal ini berlangsung dalam jangka waktu sekitar 24 jam. Sebagian laba-laba memakan jaringnya pada malam hari dan membangunnya kembali pada pagi hari, sebagian lagi membangun jaringnya pada malam hari dan telah memakannya kembali pagi harinya.
Nama kelompok:
BalasHapus1.Kunarto AK
2.Kevin Kurniawan
3.Martin Oenang
4.Prasetio Wilfandi
XC
Benang yang Lebih Kuat dari Baja
Yang pertama kali terlintas dalam benak seseorang ketika berpikir tentang laba-laba adalah jaringnya. Ia merupakan keajaiban desain yang memiliki rancangan tersendiri, beserta perhitungan teknik yang menyertainya. Jika kita memperbesar laba-laba menjadi seukuran manusia, jaring yang dianyamnya akan memiliki tinggi sekitar seratus lima puluh meter. Ini sama tingginya dengan gedung pencakar langit berlantai lima puluh.
Andaikan laba-laba sedemikian besar sehingga mampu membuat jaring dengan lebar lima puluh meter, maka jaring ini akan mampu menghentikan pesawat jumbo jet. Jika demikian, bagaimana laba-laba mampu membuat jaring dengan sifat ini? Agar dapat melakukan hal ini, ia pertama kali harus menggambar rancangannya, persis seperti seorang arsitek. Sebab, struktur arsitektural dengan ukuran dan kekuatan seperti ini, mustahil dilakukan tanpa sebuah perancangan. Setelah rancangan dipersiapkan, laba-laba perlu menghitung seberapa besar beban-beban yang akan menempati posisi-posisi tertentu pada jaring, persis layaknya insinyur konstruksi. Jika tidak, jaring ini pasti akan runtuh.
Jika seseorang mengamati bagaimana laba-laba membangun jaringnya, akan ia temukan sebuah keajaiban yang nyata. Pertama-tama, laba-laba melempar benang yang dipintalnya ke udara, lalu aliran udara ini membawanya ke tempat tertentu di mana ia menempel. Lalu pekerjaan konstruksi dimulai. Perlu satu jam atau lebih untuk menganyam sebuah jaring.
Mulanya, laba-laba menarik benang jenis kuat dan tegang dari titik pusat ke arah luar guna mempersiapkan kerangka jaringnya. Ia lalu menggunakan benang jenis kendor dan lengket untuk membuat lingkaran dari arah luar ke dalam. Dan kini perangkap itu telah siap.
Benang yang digunakan laba-laba sama ajaibnya dengan jaring itu sendiri. Benang laba-laba lima kali lebih kuat dari serat baja dengan ketebalan yang sama. Ia memiliki gaya tegang seratus lima puluh ribu kilogram per meter persegi. Jika seutas tali berdiameter tiga puluh sentimeter terbuat dari benang laba-laba, maka ia akan mampu menahan berat seratus lima puluh mobil.
Ilmuwan menggunakan benang laba-laba sebagai model ketika membuat bahan yang dinamakan Kevlar, yakni bahan pembuatan jaket anti peluru. Peluru berkecepatan seratus lima puluh meter per detik dapat merobek sebagian besar benda yang dikenainya, kecuali barang yang terbuat dari Kevlar. Tetapi, benang laba-laba sepuluh kali lebih kuat daripada kevlar. Benang ini juga lebih tipis dari rambut manusia, lebih ringan dari kapas, tapi lebih kuat dari baja, dan ia diakui sebagai bahan terkuat di dunia.
Baja termasuk material paling kuat yang tersedia bagi manusia yang diproduksi dengan sarana industri berat, menggunakan besi, dan dalam tungku bertemperatur ribuan derajat. Ia didesain khusus agar berdaya tahan tinggi, dan digunakan pada konstruksi lebar, bangunan tinggi, dan jembatan. Laba-laba menghasilkan material yang lima kali lebih kuat dari baja, padahal ia tak memiliki tungku pembakaran dan teknologi apapun. Ia adalah makhluk mungil yang tak mampu berpikir. Sungguh suatu keajaiban bahwa makhluk kecil ini mampu menghasilkan benang yang lebih kokoh dari baja, dan menggunakannya untuk membuat bangunan dengan cara yang sama seperti para arsitek dan insinyur.
Dinopsis: Sang Ahli Pembuat Perangkap
Orang umumnya berpikir bahwa laba-laba adalah makhluk yang menggunakan jaring untuk menangkap mangsa. Namun, spesies yang disebut Dinopis ini tidak menunggu mangsanya terperangkap dalam jaring, tapi ia membuat perangkap bergerak. Ia membuat benang khusus dengan membuat dua ratus gulungan per menitnya. Ia lalu merangkaikan benang-benang ini dengan mengikuti suatu pola yang cerdas. Dengan cara ini, sebuah perangkap mematikan pun kini telah siap.
Nama kelompok:
BalasHapus1.Kunarto AK
2.Kevin Kurniawan
3.Martin Oenang
4.Prasetio Wilfandi
XC
Ia menunggu di tempat yang sering dilalui serangga untuk menyergapnya. Matanya yang tajam mampu melihat gerakan paling lemah sekalipun. Ia lalu membungkus mangsanya dalam jerat khusus. Laba-laba menangkap lebih dari satu mangsa dalam semalam, dan menganyam jaring yang berbeda untuk setiap mangsa. Jaring ini sungguh merupakan keajaiban desain. Mangsa yang tertangkap tidak berkesempatan untuk lolos.
Laba-laba Dinopsis yang baru lahir telah mampu menganyam jaring mungil. Bayi laba-laba ini sudah menjadi insinyur semenjak ia lahir ke dunia. Kehadiran sejumlah laba-laba muda di tempat sempit dapat menimbulkan sedikit masalah, namun pada akhirnya, segalanya mulai membaik. Bayi laba-laba ini akan segera meninggalkan induk mereka untuk membangun sarang mereka sendiri.
Bolas: Sang Ahli Kimia
Metode berburu Bolas adalah satu lagi keajaiban penciptaan. Laba-laba ini menggunakan metode yang unik untuk menarik perhatian mangsanya, yakni ngengat jantan. Ia pun membuat benang yang lebih kuat dari baja dalam tubuhnya. Benang ini terbungkus oleh butiran-butiran lengket.
Ia mengulurkan benangnya dari sebuah pohon layaknya tangkai pancing, melemparkan tali pancing lalu menunggu dengan sabar, persis seperti pemancing. Laba-laba ini memiliki tipuan cerdik untuk menarik perhatian mangsanya. Ngengat betina mengeluarkan hormon feromon untuk menarik ngengat jantan kepadanya. Laba-laba meniru memproduksi aroma ini dan meletakkannya di bagian ujung perangkap.
Ngengat jantan tergoda mendekati perangkap tersebut. Ketika ngengat mendekat, laba-laba segera menggerakkan benang layaknya sebuah jerat. Dengan rangcangan perangkap ini, ia berhasil menangkap mangsanya.
Feromon memiliki formula kimia yang khas, dan hanya ditemukan pada ngengat betina. Kita harus melewati serangkaian tahapan percobaan dalam laboratorium kimia modern jika ingin membuat bahan kimia yang sama.
Jika kita beranggapan bahwa laba-laba menggunakan kecerdasannya sendiri untuk membuat hormon ini, maka ia harus mengikuti tahapan yang sama. Pertama, ia harus mendapatkan ngengat betina dan belajar bagaimana sang betina ini menarik perhatian ngengat jantan. Lalu ia harus mengambil sampel feromon dari ngengat betina. Ia harus mempelajarinya, dan melakukan berbagai uji laboratorium terhadap formula kimia yang ia temukan. Kemudian ia harus melekatkan zat kimia yang dibuatnya pada ujung tali jeratnya. Namun, laba-laba mungil ini tidak memiliki kecerdasan untuk melakukan pekerjaan seperti ini, apalagi keahlian dan laboratorium kimia.
Nama kelompok
BalasHapus1.kunarto AK
2.Kevin Kurniawan
3.Prasetio Wilfandi
4.Martin Oenang
XC
Trapdoor: Si Ahli Pembuat Sensor
Satu spesies lain yang menggunakan teknik sangat cerdas untuk menangkap mangsanya adalah Trapdoor. Berbeda dengan laba-laba lain yang menggunakan jaring, spesies ini menyerang dari dalam tanah. Mula-mula ia menggali liang dalam tanah, kemudian membuat penutup melingkar untuk sarangnya dengan menggunakan benang dan tanah. Ia menempelkan salah satu tepi penutup ini ke tanah seperti engsel.
Ia merentangkan benang-benang ke arah luar dari sarangnya, lalu menyamarkan benang dan pintu masuk ke sarang dengan tanah atau dedaunan. Sistem ini menjadikannya mampu merasakan getaran paling lemah di luar sarangnya, dan langsung menyergap sumber getaran tersebut.
Perangkap yang telah selesai dibuat, dan telah siap digunakan, sama sekali tersamarkan. Dengan demikian, serangga yang mendekatinya tidak merasa curiga, hingga akhirnya ia menjadi mangsa bagi laba-laba. Tapi, bagaimana laba-laba yang tak mampu berpikir dan bernalar, memiliki ide untuk membuat perangkap, dan kemudian menempatkan sensor sensitif di bagian luarnya. Siapakah yang mengajarinya menyembunyikan sarang dengan menyamarkannya seperti bunga di atas tanah? Dan yang lebih menarik lagi adalah kenyataan bahwa setiap laba-laba yang lahir mengetahui teknik berburu dari jenisnya.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusXC
BalasHapusAnggota kelompok:
1. Albert Irawan
2. Cecilia Tjia
3. Indah Friska
4. Jonly Gunawan
5. Sofian Efendi
6. Suma Pratiwi
Laba-Laba Sang Arsitek
Setiap orang telah menjumpai makhluk mungil yang disebut laba-laba berkali-kali dalam hidupnya, baik di rumah, di pedesaan, atau di kebun. Tapi, makhluk kecil ini hanya menarik perhatian serius segelintir orang saja, padahal ia adalah salah satu wujud kesempurnaan ciptaan Allah. Kita perlu mengamati laba-laba ini sedikit lebih dekat untuk melihat kesempurnaan ini.
Benang yang Lebih Kuat dari Baja
Yang pertama kali terlintas dalam benak seseorang ketika berpikir tentang laba-laba adalah jaringnya. Ia merupakan keajaiban desain yang memiliki rancangan tersendiri, beserta perhitungan teknik yang menyertainya. Jika kita memperbesar laba-laba menjadi seukuran manusia, jaring yang dianyamnya akan memiliki tinggi sekitar seratus lima puluh meter. Ini sama tingginya dengan gedung pencakar langit berlantai lima puluh.
Andaikan laba-laba sedemikian besar sehingga mampu membuat jaring dengan lebar lima puluh meter, maka jaring ini akan mampu menghentikan pesawat jumbo jet. Jika demikian, bagaimana laba-laba mampu membuat jaring dengan sifat ini? Agar dapat melakukan hal ini, ia pertama kali harus menggambar rancangannya, persis seperti seorang arsitek. Sebab, struktur arsitektural dengan ukuran dan kekuatan seperti ini, mustahil dilakukan tanpa sebuah perancangan. Setelah rancangan dipersiapkan, laba-laba perlu menghitung seberapa besar beban-beban yang akan menempati posisi-posisi tertentu pada jaring, persis layaknya insinyur konstruksi. Jika tidak, jaring ini pasti akan runtuh.
Jika seseorang mengamati bagaimana laba-laba membangun jaringnya, akan ia temukan sebuah keajaiban yang nyata. Pertama-tama, laba-laba melempar benang yang dipintalnya ke udara, lalu aliran udara ini membawanya ke tempat tertentu di mana ia menempel. Lalu pekerjaan konstruksi dimulai. Perlu satu jam atau lebih untuk menganyam sebuah jaring.
Mulanya, laba-laba menarik benang jenis kuat dan tegang dari titik pusat ke arah luar guna mempersiapkan kerangka jaringnya. Ia lalu menggunakan benang jenis kendor dan lengket untuk membuat lingkaran dari arah luar ke dalam. Dan kini perangkap itu telah siap.
Benang yang digunakan laba-laba sama ajaibnya dengan jaring itu sendiri. Benang laba-laba lima kali lebih kuat dari serat baja dengan ketebalan yang sama. Ia memiliki gaya tegang seratus lima puluh ribu kilogram per meter persegi. Jika seutas tali berdiameter tiga puluh sentimeter terbuat dari benang laba-laba, maka ia akan mampu menahan berat seratus lima puluh mobil.
Ilmuwan menggunakan benang laba-laba sebagai model ketika membuat bahan yang dinamakan Kevlar, yakni bahan pembuatan jaket anti peluru. Peluru berkecepatan seratus lima puluh meter per detik dapat merobek sebagian besar benda yang dikenainya, kecuali barang yang terbuat dari Kevlar. Tetapi, benang laba-laba sepuluh kali lebih kuat daripada kevlar. Benang ini juga lebih tipis dari rambut manusia, lebih ringan dari kapas, tapi lebih kuat dari baja, dan ia diakui sebagai bahan terkuat di dunia.
XC
BalasHapusAnggota kelompok:
1. Albert Irawan
2. Cecilia Tjia
3. Indah Friska
4. Jonly Gunawan
5. Sofian Efendi
6. Suma Pratiwi
LANJUTAN
Baja termasuk material paling kuat yang tersedia bagi manusia yang diproduksi dengan sarana industri berat, menggunakan besi, dan dalam tungku bertemperatur ribuan derajat. Ia didesain khusus agar berdaya tahan tinggi, dan digunakan pada konstruksi lebar, bangunan tinggi, dan jembatan. Laba-laba menghasilkan material yang lima kali lebih kuat dari baja, padahal ia tak memiliki tungku pembakaran dan teknologi apapun. Ia adalah makhluk mungil yang tak mampu berpikir. Sungguh suatu keajaiban bahwa makhluk kecil ini mampu menghasilkan benang yang lebih kokoh dari baja, dan menggunakannya untuk membuat bangunan dengan cara yang sama seperti para arsitek dan insinyur.
Dinopsis: Sang Ahli Pembuat Perangkap
Orang umumnya berpikir bahwa laba-laba adalah makhluk yang menggunakan jaring untuk menangkap mangsa. Namun, spesies yang disebut Dinopis ini tidak menunggu mangsanya terperangkap dalam jaring, tapi ia membuat perangkap bergerak. Ia membuat benang khusus dengan membuat dua ratus gulungan per menitnya. Ia lalu merangkaikan benang-benang ini dengan mengikuti suatu pola yang cerdas. Dengan cara ini, sebuah perangkap mematikan pun kini telah siap.
Ia menunggu di tempat yang sering dilalui serangga untuk menyergapnya. Matanya yang tajam mampu melihat gerakan paling lemah sekalipun. Ia lalu membungkus mangsanya dalam jerat khusus. Laba-laba menangkap lebih dari satu mangsa dalam semalam, dan menganyam jaring yang berbeda untuk setiap mangsa. Jaring ini sungguh merupakan keajaiban desain. Mangsa yang tertangkap tidak berkesempatan untuk lolos.
Laba-laba Dinopsis yang baru lahir telah mampu menganyam jaring mungil. Bayi laba-laba ini sudah menjadi insinyur semenjak ia lahir ke dunia. Kehadiran sejumlah laba-laba muda di tempat sempit dapat menimbulkan sedikit masalah, namun pada akhirnya, segalanya mulai membaik. Bayi laba-laba ini akan segera meninggalkan induk mereka untuk membangun sarang mereka sendiri
XC
BalasHapusAnggota kelompok:
1. Albert Irawan
2. Cecilia Tjia
3. Indah Friska
4. Jonly Gunawan
5. Sofian Efendi
6. Suma Pratiwi
LANJUTAN
Bolas: Sang Ahli Kimia
Metode berburu Bolas adalah satu lagi keajaiban penciptaan. Laba-laba ini menggunakan metode yang unik untuk menarik perhatian mangsanya, yakni ngengat jantan. Ia pun membuat benang yang lebih kuat dari baja dalam tubuhnya. Benang ini terbungkus oleh butiran-butiran lengket.
Ia mengulurkan benangnya dari sebuah pohon layaknya tangkai pancing, melemparkan tali pancing lalu menunggu dengan sabar, persis seperti pemancing. Laba-laba ini memiliki tipuan cerdik untuk menarik perhatian mangsanya. Ngengat betina mengeluarkan hormon feromon untuk menarik ngengat jantan kepadanya. Laba-laba meniru memproduksi aroma ini dan meletakkannya di bagian ujung perangkap.
Ngengat jantan tergoda mendekati perangkap tersebut. Ketika ngengat mendekat, laba-laba segera menggerakkan benang layaknya sebuah jerat. Dengan rangcangan perangkap ini, ia berhasil menangkap mangsanya.
Feromon memiliki formula kimia yang khas, dan hanya ditemukan pada ngengat betina. Kita harus melewati serangkaian tahapan percobaan dalam laboratorium kimia modern jika ingin membuat bahan kimia yang sama.
Jika kita beranggapan bahwa laba-laba menggunakan kecerdasannya sendiri untuk membuat hormon ini, maka ia harus mengikuti tahapan yang sama. Pertama, ia harus mendapatkan ngengat betina dan belajar bagaimana sang betina ini menarik perhatian ngengat jantan. Lalu ia harus mengambil sampel feromon dari ngengat betina. Ia harus mempelajarinya, dan melakukan berbagai uji laboratorium terhadap formula kimia yang ia temukan. Kemudian ia harus melekatkan zat kimia yang dibuatnya pada ujung tali jeratnya. Namun, laba-laba mungil ini tidak memiliki kecerdasan untuk melakukan pekerjaan seperti ini, apalagi keahlian dan laboratorium kimia.
Jadi, bagaimana laba-laba ini mampu meniru membuat feromon, layaknya seorang ahli kimia? Bagaimana ia berpikir untuk menempelkannya diujung benangnya? Pertanyaan-pertanyaan ini menghantarkan kita pada kebenaran yang nyata. Zat kimia feromon, ngengat betina yang memproduksinya dan laba-laba yang menggunakannya untuk berburu, kesemuanya diciptakan oleh Allah. Contoh ini, sekali lagi menunjukkan kesempurnaan ciptaan Allah, Penguasa seluruh alam, dan semua makhluk hidup di dalamnya. Laba-laba muda
Bolas telah mampu membuat tali jeratnya yang pertama kali. Laba-laba ini bahkan lebih kecil dari ujung jari Anda, dan jeratnya lebih kecil dari kepala jarum.
XC
BalasHapusAnggota kelompok:
1. Albert Irawan
2. Cecilia Tjia
3. Indah Friska
4. Jonly Gunawan
5. Sofian Efendi
6. Suma Pratiwi
LANJUTAN
Trapdoor: Si Ahli Pembuat Sensor
Satu spesies lain yang menggunakan teknik sangat cerdas untuk menangkap mangsanya adalah Trapdoor. Berbeda dengan laba-laba lain yang menggunakan jaring, spesies ini menyerang dari dalam tanah. Mula-mula ia menggali liang dalam tanah, kemudian membuat penutup melingkar untuk sarangnya dengan menggunakan benang dan tanah. Ia menempelkan salah satu tepi penutup ini ke tanah seperti engsel.
Ia merentangkan benang-benang ke arah luar dari sarangnya, lalu menyamarkan benang dan pintu masuk ke sarang dengan tanah atau dedaunan. Sistem ini menjadikannya mampu merasakan getaran paling lemah di luar sarangnya, dan langsung menyergap sumber getaran tersebut.
Perangkap yang telah selesai dibuat, dan telah siap digunakan, sama sekali tersamarkan. Dengan demikian, serangga yang mendekatinya tidak merasa curiga, hingga akhirnya ia menjadi mangsa bagi laba-laba. Tapi, bagaimana laba-laba yang tak mampu berpikir dan bernalar, memiliki ide untuk membuat perangkap, dan kemudian menempatkan sensor sensitif di bagian luarnya. Siapakah yang mengajarinya menyembunyikan sarang dengan menyamarkannya seperti bunga di atas tanah? Dan yang lebih menarik lagi adalah kenyataan bahwa setiap laba-laba yang lahir mengetahui teknik berburu dari jenisnya.
Tak diragukan lagi, ini adalah bukti bahwa laba-laba diberi ilham agar dapat membuat jaring dan membangun perangkap. Dialah Allah, Tuhan Seluruh Alam, yang menciptakan makhluk-makhluk ini dengan perilaku mereka yang mengagumkan, dan mengilhami mereka tentang apa yang mereka kerjakan.
Kelas : XB
BalasHapusAnggota Kelompok:
Juliana Fransisca
Monika Teresia
Olivia
Santy
Yuliana
4. Kaki Seribu Penuh Misteri
A. Pendahuluan
Kelas Diplopoda atau yang dikenal dengan luing (keluing) ataupun lintibang, mempunyai
anggota yang sangat banyak, menyangkut kira-kira 10.000 jenis. Mereka mempunyai sejarah kehidupan yang sangat panjang di planet bumi, sehingga layak disebut hewan purba. Kehidupan mereka sudah ada sekitar 400 juta tahun yang lalu. Fungsi ekologis kelompok ini di hutan sangat nyata, karena mereka lah merupakan komponen utama perombak kayu dan dedaunan di lantai hutan, terutama di daerah tropika. Meskipun mereka demikian penting, kelas ini sangat tidak dikenal dan diabaikan oleh hampir semua bidang penelitian biologi, bahkan untuk mengenal Bangsanya sudah merupakan tantangan yang cukup berat
B. Apakah yang disebut dengan kaki seribu?
Semua kaki seribu mempunyai tubuh yang panjang dan dua pasang kaki pada setiap segmen tubuhnya. Dalam Kelas (Classis) kaki seribu terdapat empat kelompok utama yang dikenal dengan nama Bangsa (Ordo) luing atau lintibang; Bangsa kedua dikenal dengan kelabang atau lipan. Kelabang mempunyai sungut yang relative panjang, sedangkan luing mempunyai sungut yang pendek. Kelabang hanya mempunyai sepasang kaki pada setiap segmen tubuhnya, dan ada pula yang mempunyai kaki yang relative sangat panjang seperti halnya Scutigera dan kerabatnya. Apabila kebanyakan luing merupakan hewan vegetarian, kelabang sebaliknya merupakan hewan predator dan memburu mangsanya. Untuk tujuan tersebut, mereka mempunyai sepasang taji beracun di samping kepalanya. Hanya jenis berukuran besar yang dapat menjadi ancaman karena dapat “menggigit” manusia. Ada pula dua bangsa kaki seribu kerdil tingkat rendah yang terdiri dari Pauropoda dan Symphyla. Mereka merupakan hewan berukuran kecil dan hidup di antara serasah atau dalam kayu yang melapuk. Suatu kelompok udang-udangan tingkat rendah, Isopoda dapat dikira sebagai anggota luing. Kutu serbuk dan kutu tasbih termasuk dalam kelompok ini. Anggota Isopoda mempunyai sungut yang panjang dan halus, dan mengarah ke belakang. Isopoda tidak pernah memiliki lebih dari tujuh pasang kaki, sebaliknya luing dewasa selalu mempunyai lebih dari tujuh pasang kaki. Pada Isopoda selalu dijumpai segmen tubuh bagian belakang yang tidak berkaki. Suatu Isopoda dapat pula menggulung, tetapi sejumlah segmen tubuh akhir umumnya berukuran kecil. Luing dari Bangsa Glomerida dan Sphaerotheriida juga acap kali menggulungkan tubuhnya, mempunyai segmen terakhir (segmen anal) yang berukuran besar dan kokoh.
Kelas : XB
BalasHapusAnggota Kelompok:
Juliana Fransisca
Monika Teresia
Olivia
Santy
Yuliana
4. Kaki Seribu Penuh Misteri
LANJUTAN
C. Bentuk Tubuh Kaki Seribu
Kaki seribu memiliki tubuh yang terbagi atas dua bagian, kepala di sebelah depan dan bagian tubuh yang panjang dibelakangnya. Tubuhnya terdiri dari segmen-segmen tubuh berbentuk cincin. Pada hampir setiap segmen tubuh dari kaki seribu dewasa terdapat dua pasang kaki. Segmen tubuh pertama setelah kepala disebut tengkuk (collum) dan tidak berkaki. Tiga segmen berikutnya (segmen 2 hingga 4) mengandung sepasang kaki pada tiap segmennya . Kaki seribu yang belum dewasa sering kali mempunyai segmen terakhir
yang tidak berkaki. Kaki seribu yang belum dewasa sulit sekali ditentukan jenisnya. Oleh karena itu pilihlah kaki seribu dewasa, spesimen yang segmen terakhirnya lengkap dengan kaki atau specimen yang hanya mempunyai sedikit segmen tanpa kaki untuk ditentukan identitasnya. Alat mulut kaki seribu hanya memiliki dua pasang alat mulut, mandibula yang digunakan untuk mengunyah dan suatu keping di sebelah belakang yang disebut gnathochilarium. Untuk mengidentifikasi bangsa tertentu, gambaran bagian bawah gnathochilarium sangat menentukan. Letakkan kaki seribu terlentang dan
carilah pasangan kaki yang pertama. Dengan sebuah pisau bedah, potonglah bagian kepalanya. Dengan demikian, kita dapat melihat bagian bawah gnathochilarium. Kadang-kadang hal ini dapat dilakukan tanpa perlu memotong kepalanya terlebih dahulu.
Organ Tömösváry: Ini adalah organ perasa yang terletak di kepala pada kebanyakan kaki seribu. Organ ini umumnya berbentuk cincin yang agak menonjol, tetapi dapat juga berbentuk ladam atau hanya sekedar berbentuk suatu lubang. Posisinya terletak di bagian belakang dasar sungut. Tidak semua bangsa kaki seribu memiliki organ ini. Ozopor: Organ ini pada kebanyakan bangsa kaki seribu terdapat pada sejumlah segmen tubuh, yaitu lubang kelenjar yang menghasilkan bau tertentu. Bagian ini agak sulit untuk dilihat. Padakebanyakan hewan, ozopore terletak di sebelah samping tubuh dan dimulai pada segmen ke enam. Pada sebagian kecil kelompok hewan ini, lubang kelenjar terdapat di sepanjang bagian tengah dorsal. Paranota: Bagian dorsal setiap segmen cincin ditutupi dengan perisai yang kerat dan disebut tergit. Pelebaran kearah samping tubuh dinamakan paranota. Kebanyakan kaki seribu memiliki “bintik mata” pada daerah sisi kepala. Mata demikian dapat terdiri dari sejumlah bintik mata yang bersatu membentuk daerah penglihatan. Sejumlah kaki seribu, misalnya Polydesmida, tidak pernah memiliki bintik mata. Ciri ini digunakan beberapa kali dalam kunci identifikasi. Kaki seribu yang hidup di dalam gua pada beberapa bangsa telah kehilangan alat penglihatan mereka, meskipun kerabatnya yang hidup di permukaan tanah mempunyai daerah penglihatan yang terbentuk dengan baik. Oleh karena itu, kaki seribu yang hidup di dalam gua yang gelap mempunyai kemungkinan tidak teridentifikasi dengan baik dengan kunci
identifikasi ini. Kaki seribu dewasa umumnya mempunyai alat kelamin yang jelas dan dapat dengtan mudah diamati di bawah mikroskop. Alat kelamin tentu terdapat pada kedua jenis kelamin, hanya lebih nyata pada hewan jantan. Kaki yang berubah menjadi alat kelamin umumnya dapat ditemukan di dua bagian, di daerah segmen cincin yang ke tujuh atau pada bagian ujung tubuhnya, meliputi pasangan kaki yang terakhir. Pasangan kaki yang terakhir umumnya dinamakan telopod. Pasangan kaki ke tujuh yang termodifikasi kadang-kadang tersembunyi pada suatu kantung. Pada kelompok hewan demikian hewan jantan terlihat tidak punya pasangan kaki pada segmen ke tujuh. Pasangan kaki ke tujuh yang mengalami modifikasi dikenal dengan gonopod. Organ ini sangat penting untuk mengidentifikasi jenis. Hewan betina mempunyai alat kelamin (kadang-kadang disebut cifopod) dapat ditemukan di sebelah belakang pasangan kaki kedua. Alat kelamin betina jarang sekali digunakan dalam mengidentifikasi jenis.
Kelas : XB
BalasHapusAnggota Kelompok:
Juliana Fransisca
Monika Teresia
Olivia
Santy
Yuliana
4. Kaki Seribu Penuh Misteri
LANJUTAN
D. Mengidentifikasi kaki seribu
1. Apabila saudara belum pernah mengamati kaki seribu, tetapi dapat mempunyai akses sejumlah hewan sudah diidentifikasi dengan tepat. Tempatkan seekor specimen dalam cawan Petri dan terendam dalam alcohol di bawah mikroskop. Ikuti petunjuk dalam kunci identifikasi tahap demi tahap. Dengan demikian anda dapat memperoleh pengalaman dalam mengidentifikasi jenis. Apabila anda tidak berhasil mengidentifikasi dengan tepat, gunakan specimen dari kelompok yang lain. Jangan lupa bahwa identifikasi sebelumnya dapat belum tepat.
2. Adalah jauh lebih mudah mengidentifikasi kaki seribu jantan dibandingkan dengan hewan betina dan hewan yang belum dewasa. Kaki seribu belum dewasa dapat ditentukan dari adanya segmen cincin pada bagian ujung tubuh yang tidak berkaki. Apabila anda mempunyai sejumlah hewan yang diperkirakan merupakan jenis yang sama, gunakanlah hewan dewasa yang paling besar, dan yang segmen terakhirnya berkaki lengkap atau hampir lengkap untuk diidentifikasi. Hewan jantan mempunyai alat kelamin yang jelas. Organ ini dapat merupakan pasangan kaki ketujuh yang termodifikasi (gonopod) pada segmen ketujuh. Pada beberapa kelompok, dua pasangan kaki yang terakhir mengalami
modifikasi pada hewan jantan dewasa. Anda dapat melihat dengan lebih baik dengan
menempatkan hewan tersebut secara terlentang. Gonopod jantan pada pasangan kaki ketujuh dapat tersembunyi di dalam tubuh, dengan demikian kaki seribu anda seakan-akan tidak mempunyai pasangan kaki pada segmen ke tujuh. Alat kelamin jantan atau penis pada segmen ke tujuh ataupun alat kelamin betina atau ovipositor dekat pasangan kaki ke dua dapat diamati.
3. Spesimen kaki seribu dapat cukup bervariasi, demikian pula specimen dari jenis yang sama. Apabila anda memiliki beberapa spesimen, amati beberapa specimen untuk memastikan setiap ciri yang diamati, paling tidak pada dua spesimen. Masalah yang mungkin timbul:
4. Seperti sudah ditekankan pada awal, hewan penghuni gua mungkin tidak memiliki bintik mata, sekalipun pada kelompok yang umumnya mempunyai bintik mata. Kaki seribu penghuni gua dapat tidak berpigmen dan mungkin mempunyai kaki panjang dan sungut yang panjang pula. Kunci ini mungkin tidak cocok untuk kebanyakan jenis gua di tempat saudara. Hewan belum dewasa umumnya mempunyai jumlah segmen cincin yang lebih sedikit. Kunci identifikasi ini umumnya hanya cocok untuk hewan dewasa.
Penanganan specimen dan petunjuk penggunaan mikroskop.
Kelas : XB
BalasHapusAnggota Kelompok:
Juliana Fransisca
Monika Teresia
Olivia
Santy
Yuliana
4. Kaki Seribu Penuh Misteri
LANJUTAN
5. Gunakan mikroskop bedah. Umumnya anda membutuhkan perbesaran 40 X atau yang lebih besar.
6. Gunakan pencahayaan yang baik. Usahakan agar lensa tetap bersih. Gunakan latar belakang hitam dan putih untuk melihat objek dengan lebih jelas. Kadang-kadang bagian tertentu dapat dilihat dengan lebih jelas apabila menggunakan latar belakang yang gelap. Selalu mulai dengan perbesaran kecil dan cahaya yang redup. Dengan perbesaran yang lebih kuat dibutuhkan pencahayaan yang lebih terang dan perlu difokuskan kembali.
7. Usahakan agar specimen selalu terendam penuh dengan alcohol selama pengamatan. Hewan yang terendam penuh akan mengurangi pemantulan dan mengganggu pengamatan.
8. Spesimen harus dikeluarkan dari botol penyimpannya untuk pembandingan. Apabila
pembandingan dilakukan, pastikan bahwa jangan mencampurkan hewan dari botol berbeda dalam satu cawan, dan pastikan bahwa label selalu terkait dengan specimen dari botol yang sama. Spesimen tanpa label atau dengan label yang salah tidak mempunyai nilai ilmiah.
9. Kaki seribu umumnya melingkar ketika diawetkan. Buatlah suatu gulungan kapas kasa dan dilingkarkan kaki seribu tersebut, sehingga hewan tersebut tidak terlalu rapat melingkar sehingga dapat diamati.
10. Kaki seribu seringkali mengeras, sehingga harus dipatahkan menjadi dua untuk dapat
mengamati bagian-bagian tertentu. Pastikan bahwa semua bagian tetap ditempatkan bersama dalam botol dan label yang sesuai.
11. Kebanyakan kaki seribu hidup dalam serasah. Hewan yang diawetkan sering kali masih dikotori dengan tanah dan potongan serasah, terutama di daerah kepala. Gunakan kuas yang halus untuk menghilangkan kotoran. Semprotan alcohol dengan suatu pipet atau suntikan dapat membantu menghilangkan kotoran.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKelas:XB
BalasHapusNama Kelompok:
-Sarah(25)
-Aftri Wini(1)
-Alfionita(2)
-Meilia(16)
-Ika(10)
-Ririn(22)
INSECTA PEMBUAT MADU
Kelas Insecta (serangga)
Insecta, berasal dari bahasa latin, insecti yang berarti serangga. Insekta termasuk salah satu anggota dari phyllum Arthropoda. Banyak anggota insekta yang dapat ditemukan disekitar kita misalnya lalat, kupu- kupu, kecoak, jangkrik, semut, nyamuk dan belalang. Anggota insekta sangat beragam, tetapi memiliki cirri khusus, yaitu kakinya berjumlah enam buah sehingga disebut juga hexapoda (hexa = enam, podos = kaki). Tubuh terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala, dada, dan perut. Insekta merupakan satu-satunya invertebrata yang dapat terbang, dengan ukuran tubuh yang beragam. Ilmu yang mempelajari insekta disebut sebagai entomologi. Diperkirakan jumlah insecta lebih dari
900.000 jenis yang terbagi dalam 25 ordo. Hal ini menunjukkan bahwa banyak sekali
variasi dalam kelas insecta baik bentuk maupun sifat dan kebiasaannya.
Ciri-ciri Insecta, antara lain:
• Tubuh dapat dibedakan dengan jelas antara kepala (kaput), dada (toraks), dan perut (abodemen).
• Kepala dengan:
a. Satu pasang mata facet (majemuk), mata tunggal (ocellus), dan
satu pasang antena sebagai alat peraba.
b. Alat mulut yang disesuaikan untuk mengunyah, menghisap,
menjilat, dan menggigit.
Gambar 13. Berbagai tipe mulut serangga
• Bagian mulut ini terdiri atas rahang belakang (mandibula), rahang
depan (maksila), dan bibir atas (labrum) serta bibir bawah (labium)
• Dada (thorax) terdiri atas tiga ruas yaitu prothorax, mesothorax, dan
metathorax. Pada setiap mesotoraks (mesothorax) dan metatoraks (metathorax)
terdapat dua pasang sayap, tetapi ada pula yang tidak memiliki sayap.
• Kaki berubah bentuk disesuaikan dengan fungsinya yakni:
a. kaki untuk menggali (anjing tanah)
b. kaki untuk meloncat (belalang)
c. kaki untuk berenang (kumbang air)
d. kaki untuk pengumpul serbuk sari
e. kaki untuk berjalan (kumbang tanah)
f. kaki untuk memegang (belalang sembah)
• Perut (abdomen) memiliki sebelas ruas atau beberapa ruas saja. Pada
belalang betina, bagian belakang perut terdapat ovipositor yang berfungsi
untuk meletakkan telurnya. Pada segmen pertama terdapat alat pendengaran
atau membran tympanum.
• Alat pencernaan terdiri atas: mulut, kerongkongan, tembolok, lambung,
usus, rektum, dan anus.
• Sistem saraf tangga tali.
• Sistem pernafasan dengan sistem trakhea.
• Sistem peredaran darah terbuka.
• Alat kelamin terpisah (jantan dan betina), pembuahan internal.
• Habitat di air tawar dan darat.
• Umumnya serangga mengalami perubahan bentuk (metamorfosis) dari telur
sampai dewasa.
Insecta berdasarkan metaformosisnya diklasifikasikan kedalam dua kelompok,
yaitu,
a. Hemimetabola
Hemimetabola merupakan serangga yang mengalami metamorfosis tidak
sempurna. Dalam daur hidupnya, serangga Hemimetabola mengalami tahapan
perkembangan sebagai berikut:
1. Telur
2. Nimfa, ialah serangga muda yang mempunyai sifat dan bentuk sama
dengan dewasanya. Dalam fase ini serangga muda mengalami pergantian
kulit.
3. Imago (dewasa), ialah fase yang ditandai telah berkembangnya semua
organ tubuh dengan baik, termasuk alat perkembangbiakan serta sayapnya.
Kelompok Hemimetabola meliputi beberapa ordo, antara lain:
• Achyptera atau Isoptera
Ciri-ciri ordo Archyptera:
o Metamorfosis tidak sempurna.
o Mempunyai satu pasang sayap yang hampir sama bentuknya. Kedua
sayap tipis seperti jaringan.
o Tipe mulut menggigit.
Contoh: Reticulitermis flavipes (rayap atau anai-anai)
Kelas:XB
BalasHapusNama Kelompok:
-Sarah(25)
-Aftri Wini(1)
-Alfionita(2)
-Meilia(16)
-Ika(10)
-Ririn(22)
LANJUTAN
INSECTA PEMBUAT MADU
• Orthoptera (serangga bersayap lurus)
Ciri-ciri ordo Orthoptera:
o Memiliki satu pasang sayap, sayap depan lebih tebal
dan sempit disebut tegmina. Sayap belakang tipis berupa
selaput. Sayap digunakan sebagai penggerak pada waktu
terbang, setelah meloncat dengan tungkai belakangnya yang
lebih kuat dan besar.
o Hewan jantan mengerik dengan menggunakan tungkai
belakangnya pada ujung sayap depan, untuk menarik betina atau
mengusir saingannya.
o Hewan betinanya mempunyai ovipositor pendek dan dapat
digunakan untuk meletakkan telur.
o Tipe mulutnya menggigit.
Contoh:
o Belalang (Dissostura sp)
o Belalang ranting (Bactrocoderma aculiferum)
o Belalang sembah (Stagmomantis sp)
o Kecoak (Blatta orientalis)
o Gangsir tanah (Gryllotalpa sp)
o Jangkrik (Gryllus sp)
• Odonata
Ciri-ciri Ordo Odonata:
o Mempunyai dua pasang sayap
o Tipe mulut mengunyah
o Metamorfosis tidak sempurna
o Terdapat sepasang mata majemuk yang besar
o Antenanya pendek
o Larva hidup di air
o Bersifat karnivora
Contohnya adalah capung (Aeshna sp), dan capung besar
(Epiophlebia)
• Hemiptera
Ciri-ciri Hemiptera:
o Mempunyai dua pasang sayap, sepasang tebal dan sepasang
lagi seperti selaput.
o Tipe mulut menusuk dan mengisap
o Metamorfosis tidak sempurna.
Contohnya yaitu, walang sangit (Leptocorixa acuta), kumbang
coklat (Podops vermiculata), kutu busuk (Eimex
lectularius), kepinding air (Lethoverus sp)
• Homoptera (bersayap sama)
Ciri-ciri Homoptera:
o Tipe mulut mengisap
o Mempunyai dua pasang sayap
o Sayap depan dan belakang sama, bentuk transparan.
o Metamorfosis tidak sempurna.
Contohnya:
o Tonggeret (Dundubia manifera)
o Wereng hijau (Nephotetix apicalis)
o Wereng coklat (Nilapervata lugens)
o Kutu kepala (Pediculushumanus capitis)
o Kutu daun (Aphid sp)
b. Holometabola
Holometabola adalah serangga yang mengalami metamorfosis sempurna.
Tahapan dari daur serangga yang mengalami metamorfosis sempurna adalah
telur —> larva —> pupa —> imago. Larva adalah hewan muda yang
bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa. Pupa adalah kepompong dimana pada
saat itu serangga tidak melakukan kegiatan, pada saat itu pula terjadi
penyempurnaan dan pembentukan organ. Imago adalah fase dewasa atau fase
perkembangbiakan.
Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, kelompok Holometabola ini
meliputi enam ordo, yaitu:
1. Neuroptera
Ciri serangga ini adalah mulut menggigit, dan mempunyai dua pasang
sayap yang urat-uratnya berbentuk seperti jala. Contohnya undur-undur
2. Lepidoptera (bersayap sisik)
Ciri-ciri ordo Lepidoptera:
i. Mempunyai 2 pasang sayap yang dilapisi sisik.
ii. Metamorfosis sempurna
iii. Pupa pada Lepidoptera dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu:
1. Pupa mummi: bagian badan kepompong terlihat dari luar
2. Pupa kokon, bagian tubuh pupa terlindung kokon.
iv. Tipe mulut mengisap dengan alat penghisap berupa belalai yang
dapat dijulurkan.
Ordo Lepidoptera dibagi menjadi dua sub ordo:
a. Sub ordo Rhopalocera (kupu-kupu siang)
Contohnya:
o Hama kelapa (Hidari irava)
o Hama daun pisang (Erlonata thrax)
o Kupu-kupu pastur (Papiliomemnon)
o Kupu sirama-rama (Attacus atlas)
Kelas:XB
BalasHapusNama Kelompok:
-Sarah(25)
-Aftri Wini(1)
-Alfionita(2)
-Meilia(16)
-Ika(10)
-Ririn(22)
LANJUTAN
INSECTA PEMBUAT MADU
b. Sub ordo Heterocera (kupu-kupu malam)
Sering juga disebut ngengat. Hidup aktif pada malam hari.
Jika hinggap kedudukan sayap mendatar membentuk otot.
Contohnya:
o Ulat tanah (Agrotis ipsilon)
o Ulat jengkol (Plusia signata)
o Kupu ulat sutra (Bombyx mori)
3. Diptera (serangga bersayap dua buah/sepasang)
Ciri-ciri ordo Diptera:
iii. Mempunyai sepasang sayap depan, dan satu pasang sayap
belakang berubah menjadi alat keseimbangan yang disebut
halter.
iv. Mengalami metamorfosis sempurna.
v. Tipe mulut ada yang menusuk dan mengisap atau menjilat dan
mengisap, membentuk alat mulut seperti belalai disebut
probosis.
Contohnya:
vi. Lalat (Musca domestica)
vii. Nyamuk biasa (Culex natigans)
viii. Nyamuk Anopheles
ix. Aedes (inang virus demam berdarah)
4. Coleoptera (bersayap perisai)
Ciri-ciri ordo Coleoptera:
i. Mempunyai dua pasang sayap.
ii. Sayap depan keras, tebal dan mengandung zat tanduk disebut
dengan elitra, sayap belakang seperti selaput.
iii. Mengalami metamorfosis sempurna.
iv. Tipe mulut menggigit.
Contoh:
v. Kumbang kelapa (Orytec rhynoceros) menyerang pucuk
kelapa, pakis, sagu, kelapa sawit, dan lain-lain.
vi. Kumbang buas air (Dystisticus marginalis)
vii. Kumbang beras (Calandra oryzae)
5. Siphonoptera (bangsa pinjal)
Ciri-ciri ordo Siphonoptera:
i. Serangga ini tidak bersayap, kaki sangat kuat dan berguna
untuk meloncat.
ii. Mempunyai mata tunggal.
iii. Tipe mulut mengisap.
iv. Segmentasi tubuh tidak jelas (batasan antara kepala - dada dan
perut tidak jelas)
v. Metamorfosis sempurna
Contoh:
vi. Pinjal manusia (Pubex irritans)
vii. Pinjal anjing (Ctenocephalus canis)
viii. Pinjal kucing (Ctenocephalus felis)
ix. Pinjal tikus (Xenopsylla cheopis), pinjal pada
tikus dapat menularkan kuman pes/sampar.
6. Hymenoptera (bersayap selaput)
Ciri-ciri ordo Hymenoptera:
i. Mempunyai dua pasang sayap, tipis seperti selaput.
ii. Tipe mulut menggigit.
Contoh:
iii. Lebah madu (Apis mellifera)
Kumbang pengisap madu (Xylocopa),
biasanya melubangi kayu pada bangunan rumah
Kelas:XB
BalasHapusNama Kelompok:
-Sarah(25)
-Aftri Wini(1)
-Alfionita(2)
-Meilia(16)
-Ika(10)
-Ririn(22)
LANJUTAN
INSECTA PEMBUAT MADU
Peranan Insecta dalam Kehidupan Manusia
Seperti halnya hewan-hewan invertebrata lainnya, insecta pun ada yang
menguntungkan dan ada pula yang merugikan, diantaranya adalah:
o Insecta yang menguntungkan
Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah
sangat membantu para petani karena dapat membantu proses
penyerbukan pada bunga.
Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan
madu. Misal: lebah madu (Apis mellifera).
Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat
kepompong yang dapat menghasilkan sutra (contoh: Bombix mori).
Untuk dimakan, misal laron, gangsir, dan larva lebah
(tempayak) yang dapat diperoleh secara musiman.
Merupakan mata rantai makanan yang amat penting bagi
kehidupan.
o Beberapa insecta yang merugikan antara lain
Menularkan beberapa macam bibit penyakit seperti kolera
oleh tikus, dan disentri oleh lalat & kecoak.
Merusak tanaman budidaya manusia, misal: belalang, kumbang
kelapa, ulat.
Menyebabkan penyakit pada tanaman, misal:
Nilapervata lugens (wereng) menyebabkan penyakit virus
tungro, belalang (walang sangit) yang mengisap cairan biji
padi muda sehingga tanaman padi menjadi puso.
Parasit pada manusia (mengisap darah), misal: nyamuk, kutu
kepala, dan kutu busuk.
Merusak bahan makanan yang disimpan (tepung kedelai) oleh
berbagai Coleoptera, misal: kumbang beras.
Serangga banyak yang hidup parasit pada ternak maupun ikan.
Dapat merusak bahan bangunan, misal: kumbang kayu dan rayap.
Kelas:XB
BalasHapusNama kelompok:
1.multi
2.vincent
3.hadi(9)
4.stevanus(26)
Laba-laba, atau disebut juga labah-labah, adalah sejenis hewan berbuku-buku (arthropoda) dengan dua segmen tubuh, empat pasang kaki, tak bersayap dan tak memiliki mulut pengunyah. Semua jenis laba-laba digolongkan ke dalam ordo Araneae; dan bersama dengan kalajengking, ketonggeng, tungau —semuanya berkaki delapan— dimasukkan ke dalam kelas Arachnida. Bidang studi mengenai laba-laba disebut arachnologi.
Laba-laba merupakan hewan pemangsa (karnivora), bahkan kadang-kadang kanibal. Mangsa utamanya adalah serangga. Hampir semua jenis laba-laba, dengan perkecualian sekitar 150 spesies dari suku Uloboridae dan Holarchaeidae, dan subordo Mesothelae, mampu menginjeksikan bisa melalui sepasang taringnya kepada musuh atau mangsanya. Meski demikian, dari puluhan ribu spesies yang ada, hanya sekitar 200 spesies yang gigitannya dapat membahayakan manusia.
Tidak semua laba-laba membuat jaring untuk menangkap mangsa, akan tetapi semuanya mampu menghasilkan benang sutera --yakni helaian serat protein yang tipis namun kuat-- dari kelenjar (disebut spinneret) yang terletak di bagian belakang tubuhnya. Serat sutera ini amat berguna untuk membantu pergerakan laba-laba, berayun dari satu tempat ke tempat lain, menjerat mangsa, membuat kantung telur, melindungi lubang sarang, dan lain-lain.
Kelas: XB
BalasHapusNama kelompok:
1.multi
2.vincent
3.hadi(9)
4.stevanus(26)
Lanjutan
Morfologi
Tak seperti serangga yang memiliki tiga bagian tubuh, laba-laba hanya memiliki dua. Segmen bagian depan disebut cephalothorax atau prosoma, yang sebetulnya merupakan gabungan dari kepala dan dada (thorax). Sedangkan segmen bagian belakang disebut abdomen (perut) atau opisthosoma. Antara cephalothorax dan abdomen terdapat penghubung tipis yang dinamai pedicle atau pedicellus.
Pada cephalothorax melekat empat pasang kaki, dan satu sampai empat pasang mata. Selain sepasang rahang bertaring besar (disebut chelicera), terdapat pula sepasang atau beberapa alat bantu mulut serupa tangan yang disebut pedipalpus. Pada beberapa jenis laba-laba, pedipalpus pada hewan jantan dewasa membesar dan berubah fungsi sebagai alat bantu dalam perkawinan.
Laba-laba tidak memiliki mulut atau gigi untuk mengunyah. Sebagai gantinya, mulut laba-laba berupa alat pengisap untuk menyedot cairan tubuh mangsanya.
Kelas: XB
BalasHapusNama kelompok:
1.multi
2.vincent
3.hadi(9)
4.stevanus(26)
Lanjutan
Indera
Mata pada laba-laba umumnya merupakan mata tunggal (mata berlensa tunggal), dan bukan mata majemuk seperti pada serangga. Kebanyakan laba-laba memiliki penglihatan yang tidak begitu baik, tidak dapat membedakan warna, atau hanya sensitif pada gelap dan terang. Laba-laba penghuni gua bahkan ada yang buta. Perkecualiannya terdapat pada beberapa jenis laba-laba pemburu yang mempunyai penglihatan tajam dan bagus, termasuk dalam mengenali warna.
Untuk menandai kehadiran mangsanya pada umumnya laba-laba mengandalkan getaran, baik pada jaring-jaring suteranya maupun pada tanah, air, atau tempat yang dihinggapinya. Ada pula laba-laba yang mampu merasai perbedaan tekanan udara. Indera peraba laba-laba terletak pada rambut-rambut di kakinya.
Kelas: XB
BalasHapusNama kelompok:
1.multi
2.vincent
3.hadi(9)
4.stevanus(26)
Lanjutan
Pemangsaan
Kebanyakan laba-laba memang merupakan predator (pemangsa) penyergap, yang menunggu mangsa lewat di dekatnya sambil bersembunyi di balik daun, lapisan daun bunga, celah bebatuan, atau lubang di tanah yang ditutupi kamuflase. Beberapa jenis memiliki pola warna yang menyamarkan tubuhnya di atas tanah, batu atau pepagan pohon, sehingga tak perlu bersembunyi.
Laba-laba penenun (misalnya anggota suku Araneidae) membuat jaring-jaring sutera berbentuk kurang lebih bulat di udara, di antara dedaunan dan ranting-ranting, di muka rekahan batu, di sudut-sudut bangunan, di antara kawat telepon, dan lain-lain. Jaring ini bersifat lekat, untuk menangkap serangga terbang yang menjadi mangsanya. Begitu serangga terperangkap jaring, laba-laba segera mendekat dan menusukkan taringnya kepada mangsa untuk melumpuhkan dan sekaligus mengirimkan enzim pencerna ke dalam tubuh mangsanya.
Sedikit berbeda, laba-laba pemburu (seperti anggota suku Lycosidae) biasanya lebih aktif. Laba-laba jenis ini biasa menjelajahi pepohonan, sela-sela rumput, atau permukaan dinding berbatu untuk mencari mangsanya. Laba-laba ini dapat mengejar dan melompat untuk menerkam mangsanya.
Bisa yang disuntikkan laba-laba melalui taringnya biasanya sekaligus mencerna dan menghancurkan bagian dalam tubuh mangsa. Kemudian perlahan-lahan cairan tubuh beserta hancuran organ dalam itu dihisap oleh si pemangsa. Berjam-jam laba-laba menyedot cairan itu hingga bangkai mangsanya mengering. Laba-laba yang memiliki rahang (chelicera) kuat, bisa lebih cepat menghabiskan makanannya dengan cara merusak dan meremuk tubuh mangsa dengan rahang dan taringnya itu. Tinggal sisanya berupa bola-bola kecil yang merupakan remukan tubuh mangsa yang telah mengisut.
Beberapa laba-laba penenun memiliki kemampuan membungkus tubuh mangsanya dengan lilitan benang-benang sutera. Kemampuan ini sangat berguna terutama jika si mangsa memiliki alat pembela diri yang berbahaya, seperti lebah yang mempunyai sengat; atau jika laba-laba ingin menyimpan mangsanya beberapa waktu sambil menanti saat yang lebih disukai untuk menikmatinya belakangan.
Kelas: XB
BalasHapusNama kelompok:
1.multi
2.vincent
3.hadi(9)
4.stevanus(26)
Lanjutan
Keragaman Jenis
Hingga sekarang, sekitar 40.000 spesies laba-laba telah dipertelakan, dan digolong-golongkan ke dalam 111 suku. Akan tetapi mengingat bahwa hewan ini begitu beragam, banyak di antaranya yang bertubuh amat kecil, seringkali tersembunyi di alam, dan bahkan banyak spesimen di museum yang belum terdeskripsi dengan baik, diyakini bahwa kemungkinan ragam jenis laba-laba seluruhnya dapat mencapai 200.000 spesies.
Ordo laba-laba ini selanjutnya terbagi atas tiga golongan besar pada aras subordo, yakni:
Mesothelae, yang merupakan laba-laba primitif tak berbisa, dengan ruas-ruas tubuh yang nampak jelas; memperlihatkan hubungan kekerabatan yang lebih dekat dengan leluhurnya yakni artropoda beruas-ruas.
Mygalomorphae atau Orthognatha, yalah kelompok laba-laba yang membuat liang persembunyian, dan juga yang membuat lubang jebakan di tanah. Banyak jenisnya yang bertubuh besar, seperti tarantula dan juga lancah maung.
Araneomorphae adalah kelompok laba-laba ‘modern’. Kebanyakan laba-laba yang kita temui termasuk ke dalam subordo ini, mengingat bahwa anggotanya terdiri dari 95 suku dan mencakup kurang lebih 94% dari jumlah spesies laba-laba. Taring dari kelompok ini mengarah agak miring ke depan (dan bukan tegak seperti pada kelompok tarantula) dan digerakkan berlawanan arah seperti capit dalam menggigit mangsanya.
Nama kelompok:1.christian
BalasHapus2.didi supriyadi
3.kevin oliver
4.kevin sagita wangsa
kelas:X D
Crustacea adalah suatu kelompok besar dari arthropoda, terdiri dari kurang lebih 52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan biasanya dianggap sebagai suatu subfilum. Kelompok ini mencakup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting, udang, udang karang, serta teritip. Mayoritas merupakan hewan air, baik air tawar maupun laut, walaupun beberapa kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat.Kebanyakan anggotanya dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat parasit dan hidup dengan menumpang pada inangnya.
Struktur dan fungsi tubuh
Tubuh Crustacea terdiri atas dua bagian, yaitu kepala dada yang menyatu (sefalotoraks) dan perut atau badan belakang (abdomen).Bagian sefalotoraks dilindungi oleh kulit keras yang disebut karapas dan 5 pasang kaki yang terdiri dari 1 pasang kaki capit (keliped) dan 4 pasang kaki jalan.Selain itu, di sefalotoraks juga terdapat sepasang antena, rahang atas, dan rahang bawah.Sementara pada bagian abdomen terdapat 5 pasang kaki renang dan di bagian ujungnya terdapat ekor.Pada udang betina, kaki di bagian abdomen juga berfungsi untuk menyimpan telurnya. Sistem pencernaan Crustacea dimulai dari mulut, kerongkong, lambung, usus, dan anus. Sisa metabolisme akan diekskresikan melalui sel api. Sistem saraf Crustacea disebut sebagai sistem saraf tangga tali, dimana ganglion kepala (otak) terhubung dengan antena (indra peraba), mata (indra penglihatan), dan statosista (indra keseimbangan).Hewan-hewan Crustacea bernapas dengan insang yang melekat pada anggota tubuhnya dan sistem peredaran darah yang dimilikinya adalah sistem peredaran darah terbuka. O2 masuk dari air ke pembuluh insang, sedangkan CO2 berdifusi dengan arah berlawanan. O2 ini akan diedarkan ke seluruh tumbuh tanpa melalui pembuluh darah.Golongan hewan ini bersifat diesis (ada jantan dan betina) dan pembuhan berlangsung di dalam tubuh betina (fertilisasi internal). Untuk dapat menjadi dewasa, larva hewan akan mengalami pergantian kulit (ekdisis) berkali-kali.
Crustacea dibagi menjadi 2 sub-kelas, yaitu Entomostraca (udang-udangan rendah) dan Malacostrata (udang-udangan besar).Entomostraca umumnya berukuran kecil dan merupakan zooplankton yang banyak ditemukan di perairan laut atau air tawar. Golongan hewan ini biasanya digunakan sebagai makanan ikan, contohnya adalah ordo Copepoda, Cladocera, Ostracoda, dan Amphipoda. Sedangkan, Malacostrata umumnya hidup di laut dan pantai. Yang termasuk ke dalam Malacostrata adalah ordo Decapoda dan Isopoda[5]. Contoh dari spesiesnya adalah udang windu (Panaeus), udang galah (Macrobanchium rosenbergi), rajungan (Neptunus pelagicus), dan kepiting (Portunus sexdentalus).
Entomostraca (udang tingkat rendah)
Kelompok Entomostraca umumnya merupakan penyusun zooplankton, adalah melayang-layang di dalam air dan merupakan makanan ikan.
Nama kelompok:1.christian
BalasHapus2.didi supriyadi
3.kevin oliver
4.kevin sagita wangsa
Kelas:X D
LANJUTAN
Crustacea dibagi menjadi 2 sub-kelas, yaitu Entomostraca (udang-udangan rendah) dan Malacostrata (udang-udangan besar).Entomostraca umumnya berukuran kecil dan merupakan zooplankton yang banyak ditemukan di perairan laut atau air tawar. Golongan hewan ini biasanya digunakan sebagai makanan ikan, contohnya adalah ordo Copepoda, Cladocera, Ostracoda, dan Amphipoda. Sedangkan, Malacostrata umumnya hidup di laut dan pantai. Yang termasuk ke dalam Malacostrata adalah ordo Decapoda dan Isopoda[5]. Contoh dari spesiesnya adalah udang windu (Panaeus), udang galah (Macrobanchium rosenbergi), rajungan (Neptunus pelagicus), dan kepiting (Portunus sexdentalus).
Entomostraca (udang tingkat rendah)
Kelompok Entomostraca umumnya merupakan penyusun zooplankton, adalah melayang-layang di dalam air dan merupakan makanan ikan.
Adapun pembagian Entromostaca antara lain :
1. Branchiopoda
Contoh: Daphnia pulex dan Asellus aquaticus. Hewan ini sering disebut kutu air dan merupakan salah satu penyusun zooplankton. Pembiakan berlangsung secara parthenogenesis.
2. Ostracoda
Contoh: Cypris candida, Codona suburdana. Hidup di air tawar dan laut sebagai plankton, tubuh kecil dan dapat bergerak dengan antena.
3. Copepoda
Contoh: Argulus indicus, Cyclops. Hidup di air laut dan air tawar, dan
merupakan plankton dan parasit, segmentasi tubuhnya jelas.
4. Cirripedia
Contoh: Lepas atau Bernakel, Sacculina. Tubuh dengan kepala dan dada ditutupi karapaks berbentuk cakram dan hidup di laut melekat pada batu atau benda lain. Cirripedia ada yang bersifat parasit. Cara hidup Cirripedia beraneka ragam. Salah satu diantaranya adalah Bernakel yang terdapat pada dasar kapal, perahu dan tiang-tiang yang terpancang di laut atau mengapung di laut.
Malacostraca (udang tingkat tinggi)
Hewan ini kebanyakan hidup di laut, adapula yang hidup di air tawar. Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks yaitu kepala dan dada yang bersatu serta perut (abdomen). Malakostraca dibagi menjadi 3 ordo, yaitu Isopoda, Stomatopoda dan Decapoda.
1.Isopoda
Tubuh pipih, dorsiventral, berkaki sama.
Contoh:
- Onicus asellus (kutu perahu)
- Limnoria lignorum
Keduanya adalah pengerek kayu.
1.Stomatopoda
Contoh: Squilla empusa (udang belalang). Hidup di laut, bentuk tubuh mirip belalang sembah dan mempunyai warna yang mencolok. Belakang kepala mempunyai karapaks. Kepala dilengkapi dengan dua segmen anterior yang dapat bergerak, mata dan antena.
1.Decapoda (si kaki sepuluh)
Yang termasuk ordo ini adalah udang dan ketam. Hewan ini mempunyai sepuluh kaki dan merupakan kelompok udang yang sangat penting peranannya bagi kehidupan manusia. Decapoda banyak digunakan sebagai sumber makanan yang kaya dengan protein. Contohnya adalah udang, kepiting, ketam dan rajungan. Kepala – dada menjadi satu (cephalothorax) yang ditutupi oleh karapaks. Tubuh mempunyai 5 pasang kaki atau sepuluh kaki sehingga disebut juga hewan si kaki sepuluh. Hidup di air tawar, dan beberapa yang hidup di laut.
Nama kelompok:1.christian
BalasHapus2.didi supriyadi
3.kevin oliver
4.kevin sagita wangsa
Kelas:X D
LANJUTAN
Beberapa contoh Decapoda berikut uraiannya, yaitu:
1)Udang :
•Penacus setiferus (udang windu), hidup di air payau, enak dimakan dan banyak dibudidayakan.
• Macrobrachium rasenbengi (udang galah), enak dimakan, hidup di air tawar dan payau.
•Cambarus virilis (udang air tawar)
•Panulirus versicolor (udang karang), hidup di air laut dan tidak memiliki kaki catut.
•Palaemon carcinus (udang sotong)
2)Ketam
•Portunus sexdentatus (kepiting)
•Neptunus peligicus (rajungan) / Pagurus sp.
•Parathelpusa maculata (yuyu)
Scylla serrata (kepiting)
•Birgus latro (ketam kenari)
C. Peranan Crustacea bagi Kehidupan Manusia
Jenis Crustacea yang menguntungkan manusia dalam beberapa hal, antara lain:
1.Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misal udang, lobster dan kepiting.
2.Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan ikan, misal anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.
Sedangkan beberapa Crustacea yang merugikan antara lain:
1.Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.
2.Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda.
3.Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuscendiartha starlin/xc/4
BalasHapusINSECTA PEMBUAT MADU
Kelas Insecta (serangga)
Insecta, berasal dari bahasa latin, insecti yang berarti serangga. Insekta termasuk salah satu anggota dari phyllum Arthropoda. Banyak anggota insekta yang dapat ditemukan disekitar kita misalnya lalat, kupu- kupu, kecoak, jangkrik, semut, nyamuk dan belalang. Anggota insekta sangat beragam, tetapi memiliki cirri khusus, yaitu kakinya berjumlah enam buah sehingga disebut juga hexapoda (hexa = enam, podos = kaki). Tubuh terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala, dada, dan perut. Insekta merupakan satu-satunya invertebrata yang dapat terbang, dengan ukuran tubuh yang beragam. Ilmu yang mempelajari insekta disebut sebagai entomologi. Diperkirakan jumlah insecta lebih dari
900.000 jenis yang terbagi dalam 25 ordo. Hal ini menunjukkan bahwa banyak sekali
variasi dalam kelas insecta baik bentuk maupun sifat dan kebiasaannya.
Ciri-ciri Insecta, antara lain:
• Tubuh dapat dibedakan dengan jelas antara kepala (kaput), dada (toraks), dan perut (abodemen).
• Kepala dengan:
a. Satu pasang mata facet (majemuk), mata tunggal (ocellus), dan
satu pasang antena sebagai alat peraba.
b. Alat mulut yang disesuaikan untuk mengunyah, menghisap,
menjilat, dan menggigit.
Gambar 13. Berbagai tipe mulut serangga
• Bagian mulut ini terdiri atas rahang belakang (mandibula), rahang
depan (maksila), dan bibir atas (labrum) serta bibir bawah (labium)
• Dada (thorax) terdiri atas tiga ruas yaitu prothorax, mesothorax, dan
metathorax. Pada setiap mesotoraks (mesothorax) dan metatoraks (metathorax)
terdapat dua pasang sayap, tetapi ada pula yang tidak memiliki sayap.
• Kaki berubah bentuk disesuaikan dengan fungsinya yakni:
a. kaki untuk menggali (anjing tanah)
b. kaki untuk meloncat (belalang)
c. kaki untuk berenang (kumbang air)
d. kaki untuk pengumpul serbuk sari
e. kaki untuk berjalan (kumbang tanah)
f. kaki untuk memegang (belalang sembah)
• Perut (abdomen) memiliki sebelas ruas atau beberapa ruas saja. Pada
belalang betina, bagian belakang perut terdapat ovipositor yang berfungsi
untuk meletakkan telurnya. Pada segmen pertama terdapat alat pendengaran
atau membran tympanum.
• Alat pencernaan terdiri atas: mulut, kerongkongan, tembolok, lambung,
usus, rektum, dan anus.
• Sistem saraf tangga tali.
• Sistem pernafasan dengan sistem trakhea.
• Sistem peredaran darah terbuka.
• Alat kelamin terpisah (jantan dan betina), pembuahan internal.
• Habitat di air tawar dan darat.
• Umumnya serangga mengalami perubahan bentuk (metamorfosis) dari telur
sampai dewasa.
Insecta berdasarkan metaformosisnya diklasifikasikan kedalam dua kelompok,
yaitu,
a. Hemimetabola
Hemimetabola merupakan serangga yang mengalami metamorfosis tidak
sempurna. Dalam daur hidupnya, serangga Hemimetabola mengalami tahapan
perkembangan sebagai berikut:
1. Telur
2. Nimfa, ialah serangga muda yang mempunyai sifat dan bentuk sama
dengan dewasanya. Dalam fase ini serangga muda mengalami pergantian
kulit.
3. Imago (dewasa), ialah fase yang ditandai telah berkembangnya semua
organ tubuh dengan baik, termasuk alat perkembangbiakan serta sayapnya.
Kelompok Hemimetabola meliputi beberapa ordo, antara lain:
• Achyptera atau Isoptera
Ciri-ciri ordo Archyptera:
o Metamorfosis tidak sempurna.
o Mempunyai satu pasang sayap yang hampir sama bentuknya. Kedua
sayap tipis seperti jaringan.
o Tipe mulut menggigit.
Contoh: Reticulitermis flavipes (rayap atau anai-anai)
nama kelompok:
BalasHapusGishella Mardhalena(12)
Stevent S
Rizki
Sarah O
Michelle N
KELAS:10B
Laba-laba, atau disebut juga labah-labah, adalah sejenis hewan berbuku-buku (arthropoda) dengan dua segmen tubuh, empat pasang kaki, tak bersayap dan tak memiliki mulut pengunyah. Semua jenis laba-laba digolongkan ke dalam ordo Araneae; dan bersama dengan kalajengking, ketonggeng, tungau —semuanya berkaki delapan— dimasukkan ke dalam kelas Arachnida. Bidang studi mengenai laba-laba disebut arachnologi.
Laba-laba merupakan hewan pemangsa (karnivora), bahkan kadang-kadang kanibal. Mangsa utamanya adalah serangga. Hampir semua jenis laba-laba, dengan perkecualian sekitar 150 spesies dari suku Uloboridae dan Holarchaeidae, dan subordo Mesothelae, mampu menginjeksikan bisa melalui sepasang taringnya kepada musuh atau mangsanya. Meski demikian, dari puluhan ribu spesies yang ada, hanya sekitar 200 spesies yang gigitannya dapat membahayakan manusia.
Tidak semua laba-laba membuat jaring untuk menangkap mangsa, akan tetapi semuanya mampu menghasilkan benang sutera --yakni helaian serat protein yang tipis namun kuat-- dari kelenjar (disebut spinneret) yang terletak di bagian belakang tubuhnya. Serat sutera ini amat berguna untuk membantu pergerakan laba-laba, berayun dari satu tempat ke tempat lain, menjerat mangsa, membuat kantung telur, melindungi lubang sarang, dan lain-lain.
Anatomi laba-laba:
(1) empat pasang kaki
(2) cephalothorax
(3) opisthosoma
Tak seperti serangga yang memiliki tiga bagian tubuh, laba-laba hanya memiliki dua. Segmen bagian depan disebut cephalothorax atau prosoma, yang sebetulnya merupakan gabungan dari kepala dan dada (thorax). Sedangkan segmen bagian belakang disebut abdomen (perut) atau opisthosoma. Antara cephalothorax dan abdomen terdapat penghubung tipis yang dinamai pedicle atau pedicellus.
Pada cephalothorax melekat empat pasang kaki, dan satu sampai empat pasang mata. Selain sepasang rahang bertaring besar (disebut chelicera), terdapat pula sepasang atau beberapa alat bantu mulut serupa tangan yang disebut pedipalpus. Pada beberapa jenis laba-laba, pedipalpus pada hewan jantan dewasa membesar dan berubah fungsi sebagai alat bantu dalam perkawinan.
Laba-laba tidak memiliki mulut atau gigi untuk mengunyah. Sebagai gantinya, mulut laba-laba berupa alat pengisap untuk menyedot cairan tubuh mangsanya.
Mata pada laba-laba umumnya merupakan mata tunggal (mata berlensa tunggal), dan bukan mata majemuk seperti pada serangga. Kebanyakan laba-laba memiliki penglihatan yang tidak begitu baik, tidak dapat membedakan warna, atau hanya sensitif pada gelap dan terang. Laba-laba penghuni gua bahkan ada yang buta. Perkecualiannya terdapat pada beberapa jenis laba-laba pemburu yang mempunyai penglihatan tajam dan bagus, termasuk dalam mengenali warna.
Untuk menandai kehadiran mangsanya pada umumnya laba-laba mengandalkan getaran, baik pada jaring-jaring suteranya maupun pada tanah, air, atau tempat yang dihinggapinya. Ada pula laba-laba yang mampu merasai perbedaan tekanan udara. Indera peraba laba-laba terletak pada rambut-rambut di kakinya.
Kebanyakan laba-laba memang merupakan predator (pemangsa) penyergap, yang menunggu mangsa lewat di dekatnya sambil bersembunyi di balik daun, lapisan daun bunga, celah bebatuan, atau lubang di tanah yang ditutupi kamuflase. Beberapa jenis memiliki pola warna yang menyamarkan tubuhnya di atas tanah, batu atau pepagan pohon, sehingga tak perlu bersembunyi.
nama kelompok:
BalasHapusGishella Mardhalena(12)
Stevent S
Rizki
Sarah O
Michelle N
KELAS:10B
Laba-laba, atau disebut juga labah-labah, adalah sejenis hewan berbuku-buku (arthropoda) dengan dua segmen tubuh, empat pasang kaki, tak bersayap dan tak memiliki mulut pengunyah. Semua jenis laba-laba digolongkan ke dalam ordo Araneae; dan bersama dengan kalajengking, ketonggeng, tungau —semuanya berkaki delapan— dimasukkan ke dalam kelas Arachnida. Bidang studi mengenai laba-laba disebut arachnologi.
Laba-laba merupakan hewan pemangsa (karnivora), bahkan kadang-kadang kanibal. Mangsa utamanya adalah serangga. Hampir semua jenis laba-laba, dengan perkecualian sekitar 150 spesies dari suku Uloboridae dan Holarchaeidae, dan subordo Mesothelae, mampu menginjeksikan bisa melalui sepasang taringnya kepada musuh atau mangsanya. Meski demikian, dari puluhan ribu spesies yang ada, hanya sekitar 200 spesies yang gigitannya dapat membahayakan manusia.
Tidak semua laba-laba membuat jaring untuk menangkap mangsa, akan tetapi semuanya mampu menghasilkan benang sutera --yakni helaian serat protein yang tipis namun kuat-- dari kelenjar (disebut spinneret) yang terletak di bagian belakang tubuhnya. Serat sutera ini amat berguna untuk membantu pergerakan laba-laba, berayun dari satu tempat ke tempat lain, menjerat mangsa, membuat kantung telur, melindungi lubang sarang, dan lain-lain.
Anatomi laba-laba:
(1) empat pasang kaki
(2) cephalothorax
(3) opisthosoma
Tak seperti serangga yang memiliki tiga bagian tubuh, laba-laba hanya memiliki dua. Segmen bagian depan disebut cephalothorax atau prosoma, yang sebetulnya merupakan gabungan dari kepala dan dada (thorax). Sedangkan segmen bagian belakang disebut abdomen (perut) atau opisthosoma. Antara cephalothorax dan abdomen terdapat penghubung tipis yang dinamai pedicle atau pedicellus.
Pada cephalothorax melekat empat pasang kaki, dan satu sampai empat pasang mata. Selain sepasang rahang bertaring besar (disebut chelicera), terdapat pula sepasang atau beberapa alat bantu mulut serupa tangan yang disebut pedipalpus. Pada beberapa jenis laba-laba, pedipalpus pada hewan jantan dewasa membesar dan berubah fungsi sebagai alat bantu dalam perkawinan.
Laba-laba tidak memiliki mulut atau gigi untuk mengunyah. Sebagai gantinya, mulut laba-laba berupa alat pengisap untuk menyedot cairan tubuh mangsanya.
Mata pada laba-laba umumnya merupakan mata tunggal (mata berlensa tunggal), dan bukan mata majemuk seperti pada serangga. Kebanyakan laba-laba memiliki penglihatan yang tidak begitu baik, tidak dapat membedakan warna, atau hanya sensitif pada gelap dan terang. Laba-laba penghuni gua bahkan ada yang buta. Perkecualiannya terdapat pada beberapa jenis laba-laba pemburu yang mempunyai penglihatan tajam dan bagus, termasuk dalam mengenali warna.
Untuk menandai kehadiran mangsanya pada umumnya laba-laba mengandalkan getaran, baik pada jaring-jaring suteranya maupun pada tanah, air, atau tempat yang dihinggapinya. Ada pula laba-laba yang mampu merasai perbedaan tekanan udara. Indera peraba laba-laba terletak pada rambut-rambut di kakinya.
Kebanyakan laba-laba memang merupakan predator (pemangsa) penyergap, yang menunggu mangsa lewat di dekatnya sambil bersembunyi di balik daun, lapisan daun bunga, celah bebatuan, atau lubang di tanah yang ditutupi kamuflase. Beberapa jenis memiliki pola warna yang menyamarkan tubuhnya di atas tanah, batu atau pepagan pohon, sehingga tak perlu bersembunyi.
Laba-laba penenun (misalnya anggota suku Araneidae) membuat jaring-jaring sutera berbentuk kurang lebih bulat di udara, di antara dedaunan dan ranting-ranting, di muka rekahan batu, di sudut-sudut bangunan, di antara kawat telepon, dan lain-lain. Jaring ini bersifat lekat, untuk menangkap serangga terbang yang menjadi mangsanya. Begitu serangga terperangkap jaring, laba-laba segera mendekat dan menusukkan taringnya kepada mangsa untuk melumpuhkan dan sekaligus mengirimkan enzim pencerna ke dalam tubuh mangsanya.
Nama kelompok:
BalasHapus1.william wijaya
2.evan
3.vincent valiant
4.ivan jonathan
kelas:X E
kelompok mengatakan...
Crustacea merupakan suatu kelompok besar dari arthropoda, yang terdiri dari kurang lebih 52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan biasanya dianggap sebagai suatu subfilum. Kelompok ini mencakup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting, udang, udang karang, serta teritip. Mayoritas merupakan hewan air, baik air tawar maupun laut, walaupun beberapa kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat.Kebanyakan anggotanya dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat parasit dan hidup dengan menumpang pada inangnya.
Struktur dan fungsi tubuh
Tubuh Crustacea terdiri atas dua bagian, yaitu kepala dada yang menyatu (sefalotoraks) dan perut atau badan belakang (abdomen).Bagian sefalotoraks dilindungi oleh kulit keras yang disebut karapas dan 5 pasang kaki yang terdiri dari 1 pasang kaki capit (keliped) dan 4 pasang kaki jalan.Selain itu, di sefalotoraks juga terdapat sepasang antena, rahang atas, dan rahang bawah.Sementara pada bagian abdomen terdapat 5 pasang kaki renang dan di bagian ujungnya terdapat ekor.Pada udang betina, kaki di bagian abdomen juga berfungsi untuk menyimpan telurnya. Sistem pencernaan Crustacea dimulai dari mulut, kerongkong, lambung, usus, dan anus. Sisa metabolisme akan diekskresikan melalui sel api. Sistem saraf Crustacea disebut sebagai sistem saraf tangga tali, dimana ganglion kepala (otak) terhubung dengan antena (indra peraba), mata (indra penglihatan), dan statosista (indra keseimbangan).Hewan-hewan Crustacea bernapas dengan insang yang melekat pada anggota tubuhnya dan sistem peredaran darah yang dimilikinya adalah sistem peredaran darah terbuka. O2 masuk dari air ke pembuluh insang, sedangkan CO2 berdifusi dengan arah berlawanan. O2 ini akan diedarkan ke seluruh tumbuh tanpa melalui pembuluh darah.Golongan hewan ini bersifat diesis (ada jantan dan betina) dan pembuhan berlangsung di dalam tubuh betina (fertilisasi internal). Untuk dapat menjadi dewasa, larva hewan akan mengalami pergantian kulit (ekdisis) berkali-kali.
Crustacea dibagi menjadi 2 sub-kelas, yaitu Entomostraca (udang-udangan rendah) dan Malacostrata (udang-udangan besar).Entomostraca umumnya berukuran kecil dan merupakan zooplankton yang banyak ditemukan di perairan laut atau air tawar. Golongan hewan ini biasanya digunakan sebagai makanan ikan, contohnya adalah ordo Copepoda, Cladocera, Ostracoda, dan Amphipoda. Sedangkan, Malacostrata umumnya hidup di laut dan pantai. Yang termasuk ke dalam Malacostrata adalah ordo Decapoda dan Isopoda[5]. Contoh dari spesiesnya adalah udang windu (Panaeus), udang galah (Macrobanchium rosenbergi), rajungan (Neptunus pelagicus), dan kepiting (Portunus sexdentalus).
Entomostraca (udang tingkat rendah)
Kelompok Entomostraca umumnya merupakan penyusun zooplankton, adalah melayang-layang di dalam air dan merupakan makanan ikan.
Ciri-ciri crustacea adalah sebagai berikut:
a. Struktur Tubuh
Tubuh Crustacea bersegmen (beruas) dan terdiri atas sefalotoraks (kepala dan dada menjadi satu) serta abdomen (perut). Bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih lebar, sedangkan posterior (ujung belakang)nya sempit.
Pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu:
1) 2 pasang antenna
2) 1 pasang mandibula, untuk menggigit mangsanya
3) 1 pasang maksilla
4) 1 pasang maksilliped
Maksilla dan maksiliped berfungsi untuk menyaring makanan dan menghantarkan makanan ke mulut. Alat gerak berupa kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen) dan berfungsi untuk berenang, merangkak atau menempel di dasar perairan.
b. Sistem Organ
mengatakan...
BalasHapusNama kelompok:
1.william wijaya
2.evan
3.vincent valiant
4.ivan jonathan
kelas:X E
lanjutan
1) Sistem Pencernaan
Makanan Crustacea berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan. Alat pencernaan berupa mulut terletak pada bagian anterior tubuhnya, sedangkan esophagus, lambung, usus dan anus terletak di bagian posterior. Hewan ini memiliki kelenjar pencernaan atau hati yang terletak di kepala – dada di kedua sisi abdomen. Sisa pencernaan selain dibuang melalui anus, juga dibuang melalui alat eksresi disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala.
2) Sistem Saraf
Susunan saraf Crustacea adalah tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat indera yaitu antena (alat peraba), statocyst (alat keseimbangan) dan mata majemuk (facet) yang bertangkai.
3) Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah Crustacea disebut peredaran darah terbuka. Artinya darah beredar tanpa melalui pembuluh darah. Darah tidak mengandung hemoglobin, melainkan hemosianin yang daya ikatnya terhadap O2 (oksigen) rendah.
4) Sistem Pernafasan
Pada umumnya Crustacea bernafas dengan insang. Kecuali Crustacea yang bertubuh sangat kecil bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya.
5) Alat Reproduksi
Alat reproduksi pada umumnya terpisah, kecuali pada beberapa Crustacea rendah. Alat kelamin betina terdapat pada pasangan kaki ketiga. Sedangkan alat kelamin jantan terdapat pada pasangan kaki kelima. Pembuahan terjadi secara eksternal (di luar tubuh).
Nama Kelompok:
BalasHapus1. Adelbertus Samuel
2. Wilsen Raharja
kelas XE
Struktur dan fungsi tubuh
Tubuh Crustacea terdiri atas dua bagian, yaitu kepala dada yang menyatu (sefalotoraks) dan perut atau badan belakang (abdomen).Bagian sefalotoraks dilindungi oleh kulit keras yang disebut karapas dan 5 pasang kaki yang terdiri dari 1 pasang kaki capit (keliped) dan 4 pasang kaki jalan.Selain itu, di sefalotoraks juga terdapat sepasang antena, rahang atas, dan rahang bawah.Sementara pada bagian abdomen terdapat 5 pasang kaki renang dan di bagian ujungnya terdapat ekor.Pada udang betina, kaki di bagian abdomen juga berfungsi untuk menyimpan telurnya. Sistem pencernaan Crustacea dimulai dari mulut, kerongkong, lambung, usus, dan anusSisa metabolisme akan diekskresikan melalui sel api. Sistem saraf Crustacea disebut sebagai sistem saraf tangga tali, dimana ganglion kepala (otak) terhubung dengan antena (indra peraba), mata (indra penglihatan), dan statosista (indra keseimbangan).Hewan-hewan Crustacea bernapas dengan insang yang melekat pada anggota tubuhnya dan sistem peredaran darah yang dimilikinya adalah sistem peredaran darah terbukaO2 masuk dari air ke pembuluh insang, sedangkan CO2 berdifusi dengan arah berlawanan. O2 ini akan diedarkan ke seluruh tumbuh tanpa melalui pembuluh darah. Golongan hewan ini bersifat diesis (ada jantan dan betina) dan pembuhan berlangsung di dalam tubuh betina (fertilisasi internal). Untuk dapat menjadi dewasa, larva hewan akan mengalami pergantian kulit (ekdisis) berkali-kali.
Klasifikasi
Crustacea dibagi menjadi 2 sub-kelas, yaitu Entomostraca (udang-udangan rendah) dan Malacostrata (udang-udangan besar). Entomostraca umumnya berukuran kecil dan merupakan zooplankton yang banyak ditemukan di perairan laut atau air tawar. Golongan hewan ini biasanya digunakan sebagai makanan ikan, contohnya adalah ordo Copepoda, Cladocera, Ostracoda, dan Amphipoda. Sedangkan, Malacostrata umumnya hidup di laut dan pantai. Yang termasuk ke dalam Malacostrata adalah ordo Decapoda dan Isopoda. Contoh dari spesiesnya adalah udang windu (Panaeus), udang galah (Macrobanchium rosenbergi), rajungan (Neptunus pelagicus), dan kepiting (Portunus sexdentalus).
Hubungan Crustacea dengan manusia
Sebagian besar Malacostrata dimanfaatkan manusia sebagai makanan yang kaya protein hewani, contohnya adalah udang, kepiting, dan rajungan. Namun, beberapa jenis Crustacea juga dapat merugikan manusia, contohnya yuyu yang dapat merusak tanaman padi di sawah dan ketam kenari perusak tanaman kelapa di Maluku. Sub-kelas Entomostraca juga dimanfaatkan manusia sebagai pakan ikan untuk industri perikanan.
Nama Kelompok:
BalasHapus1. Adelbertus Samuel
2. Wilsen Raharja
Kelas XE
Struktur dan fungsi tubuh
Tubuh Crustacea terdiri atas dua bagian, yaitu kepala dada yang menyatu (sefalotoraks) dan perut atau badan belakang (abdomen). Bagian sefalotoraks dilindungi oleh kulit keras yang disebut karapas dan 5 pasang kaki yang terdiri dari 1 pasang kaki capit (keliped) dan 4 pasang kaki jalan. Selain itu, di sefalotoraks juga terdapat sepasang antena, rahang atas, dan rahang bawah. Sementara pada bagian abdomen terdapat 5 pasang kaki renang dan di bagian ujungnya terdapat ekor. Pada udang betina, kaki di bagian abdomen juga berfungsi untuk menyimpan telurnya. Sistem pencernaan Crustacea dimulai dari mulut, kerongkong, lambung, usus, dan anus. Sisa metabolisme akan diekskresikan melalui sel api. Sistem saraf Crustacea disebut sebagai sistem saraf tangga tali, dimana ganglion kepala (otak) terhubung dengan antena (indra peraba), mata (indra penglihatan), dan statosista (indra keseimbangan).[3] Hewan-hewan Crustacea bernapas dengan insang yang melekat pada anggota tubuhnya dan sistem peredaran darah yang dimilikinya adalah sistem peredaran darah terbuka[4]. O2 masuk dari air ke pembuluh insang, sedangkan CO2 berdifusi dengan arah berlawanan. O2 ini akan diedarkan ke seluruh tumbuh tanpa melalui pembuluh darah.[4] Golongan hewan ini bersifat diesis (ada jantan dan betina) dan pembuhan berlangsung di dalam tubuh betina (fertilisasi internal). Untuk dapat menjadi dewasa, larva hewan akan mengalami pergantian kulit (ekdisis) berkali-kali.
Klasifikasi
Crustacea dibagi menjadi 2 sub-kelas, yaitu Entomostraca (udang-udangan rendah) dan Malacostrata (udang-udangan besar). Entomostraca umumnya berukuran kecil dan merupakan zooplankton yang banyak ditemukan di perairan laut atau air tawar. Golongan hewan ini biasanya digunakan sebagai makanan ikan, contohnya adalah ordo Copepoda, Cladocera, Ostracoda, dan Amphipoda. Sedangkan, Malacostrata umumnya hidup di laut dan pantai. Yang termasuk ke dalam Malacostrata adalah ordo Decapoda dan Isopoda[5]. Contoh dari spesiesnya adalah udang windu (Panaeus), udang galah (Macrobanchium rosenbergi), rajungan (Neptunus pelagicus), dan kepiting (Portunus sexdentalus).
Hubungan Crustacea dengan manusia
Sebagian besar Malacostrata dimanfaatkan manusia sebagai makanan yang kaya protein hewani, contohnya adalah udang, kepiting, dan rajungan. Namun, beberapa jenis Crustacea juga dapat merugikan manusia, contohnya yuyu yang dapat merusak tanaman padi di sawah dan ketam kenari perusak tanaman kelapa di Maluku. Sub-kelas Entomostraca juga dimanfaatkan manusia sebagai pakan ikan untuk industri perikanan.